Bingkai Nasional - Apa penyebab gempa Turki hingga meluluhlantakkan gedung-gedung, dan menewaskan ribuan orang yang ada di sana? 

Seperti yang diketahui, gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pagi telah menewaskan lebih dari 2.300 orang dan melukai ribuan lainnya.

Beberapa jam kemudian, dua gempa bumi lagi melanda negara itu.

Baca Juga: Update Gempa Turki: Korban Jiwa Mencapai 1.800 Orang, Jadi Gempa Terbesar Dalam 1 Abad Terakhir

Pusat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter berada di Kahra-Man-Maras di provinsi Gaziantep Turki. 

Kota-kota yang paling banyak mengalami kehancuran di Turki termasuk Ankara, Gaziantep, Kahra-Man-Maras, Diyarbakır, Malatya, dan Nurdagi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri telah memberlakukan keadaan darurat, dan mengatakan bahwa kehancuran ini sebagai bencana terbesar sejak 1939.

Pada tahun 1939, gempa bumi berkekuatan 7,8 terjadi di Turki yang menewaskan lebih dari 33.000 orang. Gempa bermagnitudo tinggi juga pernah terjadi di Turki pada tahun 1999, 2011, Januari 2020, dan Oktober 2020.

Dan penyebab seringnya gempa di Turki dengan kekuatan yang tak kecil disebutkan adalah karena negara tersebut memiliki lokasi yang istimewa.

Turki berada di tengah tiga lempeng tektonik besar yang ada di bumi. Lempeng Tektonik Eurasia yang terletak di wilayah utara Turki, Lempeng Tektonik Afrika yang terletak di wilayah barat daya, dan Lempeng Tektonik Arab yang terletak di tenggara Turki membuat negara tersebut rawan akan gempa besar.

Dan sebagai informasi, ada tujuh lempeng tektonik di dalam bumi yang terus berputar terus menerus.

Zona tempat lempeng-lempeng ini bertabrakan saat bergerak disebut garis patahan.

Saat lempeng-lempeng bertabrakan, getaran dihasilkan, dan disebut gempa bumi.

Tempat di mana lempeng-lempeng ini bertabrakan dinamakan pusat gempa.

Semakin cepat lempeng bertabrakan, semakin besar intensitas gempa. Terkadang tumbukan terjadi secara perlahan, yang menyebabkan getaran terasa setelah gempa, yang disebut gempa susulan.