Penuh Haru Diselimuti Cinta Mendalam Iringi Tahlilan Ketujuh Almarhumah Titiek Puspa

photo author
- Sabtu, 19 April 2025 | 20:34 WIB
Acara Tahlilan Hari Ketujuah Titiek Puspa
Acara Tahlilan Hari Ketujuah Titiek Puspa

BINGKAINASIONAL.COM – Suasana penuh duka dan haru menyelimuti acara tahlilan tujuh hari meninggalnya Titiek Puspa, sosok legendaris dalam dunia musik Indonesia.

Tahlilan tersebut digelar pada Kamis malam, 17 April 2025, di Gedung PTIK, Jakarta Selatan.

Pada momen tersebut, Petty Tunjungsari, putri sulung almarhumah Titiekk Puspa, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian dan penghormatan yang diberikan masyarakat kepada sang ibu.

Baca Juga: Puan Audiensi dengan Erdogan dalam Forum Parlemen Internasional Bela Palestina di Turki

Petty menyampaikan bahwa selama satu minggu setelah kepergian Titiek Puspa, keluarga merasakan curahan dukungan dan kasih sayang yang luar biasa dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga dekat, rekan-rekan sesama seniman, hingga masyarakat luas.

“Dalam tujuh hari terakhir, kami benar-benar tersentuh melihat besarnya kasih masyarakat terhadap Mama. Dukungan datang dari berbagai arah—media sosial, doa yang mengalir, kisah kenangan, bahkan ada yang menuangkannya dalam lirik lagu yang begitu indah,” tutur Petty dalam sambutannya, dikutip 18 April 2025.

Baca Juga: Kesha Ratuliu Bagikan Momen Bahagia dan Ungkap Makna Nama Anak Ketiganya

Sebagai putri, Petty mengaku merenungi kembali berbagai nilai dan ajaran kebaikan yang ditanamkan ibunya semasa hidup.

Ia merasa terharu melihat bagaimana cinta yang diwariskan sang legenda musik tanah air itu mampu menyentuh hati banyak orang.

“Saya kerap berbicara dalam hati dengan Mama. Saya bertanya, ‘Mah, benih apa yang Mama tanam dari langit hingga kami menerima luapan cinta sebesar ini dari orang-orang yang begitu mencintaimu?’” ungkap Petty dengan suara bergetar.

Baca Juga: Merasa Dirugikan Karena Pengakuan Perselingkuhan, Ridwan Kamil Laporkan Lisa Mariana

Titiek Puspa, penyanyi legendaris yang terkenal melalui lagu “Kupu-Kupu Malam,” wafat pada 10 April 2025 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, pada usia 87 tahun. Kepergiannya disebabkan oleh pendarahan di otak bagian kiri, setelah sebelumnya menjalani aktivitas syuting yang intens dan melelahkan.

Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi dunia hiburan Indonesia. Namun, peninggalannya bukan hanya dalam bentuk karya seni, tetapi juga warisan nilai-nilai kasih, keteladanan, dan kebaikan yang akan selalu dikenang.

Acara tahlilan malam itu menjadi bentuk penghormatan yang tulus dan reflektif, menunjukkan bahwa cinta sejati untuk seorang seniman sejati akan terus hidup dan dikenang sepanjang masa.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Mugni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X