Bingkai Nasional – Berikut adalah penjelasan dari apa itu post holiday blues yang suka dialami oleh orang-orang setelah liburan.

Libur Lebaran adalah salah satu momen yang pasti ditunggu sebagian besar masyarakat, khususnya di Indonesia.

Namun ada kalanya setelah libur sudah mulai berakhir, muncul gangguan yang biasa disebut sebagai post holiday Blues.

Apa itu post holiday blues?

Psikolog klinis dan salah satu pendiri Ohana Space Veronica Adesla, M.Psi, menjelaskan mengenai apa itu post holiday blues, yang merupakan perasaan negatif yang muncul setelah masa liburan.

Perasaan negatif tersebut muncul bisa berupa beberapa emosi, seperti rasa sedih, sepi, cemas, lelah, kecewa, dan bisa juga tidak bersemangat ketika akan kembali pada rutinitas sedia kala.

“Biasanya, kemunculan perasaan ini sifatnya sementara, berlangsung selama beberapa hari sehabis liburan panjang,” ungkap Veronica Adesla seperti dilansir dari Antaranews.

Baca Juga: 5 Tips Liburan Menyenangkan Bersama Keluarga, Baca Ini Dulu Sebelum Berangkat

Akibat yang timbul dari gangguan post holiday blues, seseorang akan merasa cemas ketika sudah membayangkan harus kembali pada rutinitas awal, tidak bersemangat, kurang fokus, sehingga tidak optimal dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.

Namun, menurut penjelasan psikolog klinis dari Ohana Space Annisa Mega Radyani, M.Psi. Post holiday blues bukan merupakan gangguan psikologis yang berbahaya.

Bahkan, menjadi hal yang wajar saat seseorang mengalami post holiday blues seusai liburan berakhir.

“Saat liburan, mungkin akan muncul emosi-emosi menyenangkan yang intens. Aktivitas tersebut mengaktifkan hormon-hormon dalam tubuh, seperti serotonin atau dopamin yang membuat tubuh merasa nyaman, rileks,” kata Annisa Mega Radyani.

Namun, ketika aktivitas tersebut berhenti karena masa liburan telah usai, hormon akan secara signifikan berkurang dan dapat menyebabkan emosi negatif serta ketidaknyamanan usai berlibur.

Annisa Mega Radyani, juga mengatakan jika sejauh ini post holiday blues tidak memiliki tingkatan keparahan yang spesifik.

Dan post holiday blues terbilang normal dirasakan sebagian banyak orang, kemungkinan selama satu atau dua minggu pasca berlibur.

Namun, saat sudah mengalami ketidak semangatan dalam menjalankan aktivitas harian, atau mengalami post holiday blues lebih dari 2 minggu, maka bisa menyebabkan masalah psikologis lainnya.