Frank Lampard Mempunyai Peluang Cukup Besar untuk Menjadi Pelatih Chelsea Hingga Akhir Musim

Bingkai Nasional - Chelsea kini harus berusaha keras untuk mencari pelatih utama yang baru untuk kedua kalinya pada musim semi tahun 2022 dan tahun 2023. 

Setelah dikabarkan sudah berpisah dengan Thomas Tuchel pada awal musim, klub London Barat itu juga sangat merasakan kegagalan yang sangat luar biasa saat dilatih oleh Graham Potter.

Kurang lebih pada saat itu Potter hanya bertahan sekitar 6 bulan saja walaupun sebenarnya ia mendapatkan kontrak selama 5 tahun lamanya.

Untuk klasemen sendiri, The Blues masih sangat tertahan di peringkat kesebelas klasemen sementara Liga Inggris.

Untuk posisi dari pelatih saat ini sudah diisi oleh Bruno Saltor dan ada juga sebagian untuk staffnya yang dibawa oleh Potter.

Meskipun untuk saat ini masih belum ada kejelasan apakah memang Bruno Saltor bersedia untuk mengisi posisi tersebut hingga nanti akhir musim tahun 2022 dan tahun 2023.

Didapatkan juga laporan dari 90MiN dan The Times, mengabarkan bahwa Chelsea sudah mempunyai seorang kandidat yang apabila nantinya Bruno Saltor tidak mau atau tidak bersedia untuk mengisi posisi tersebut.

Baca Juga: Biodata Noni Madueke, Sosok Penyerang Baru Chelsea Dari PSV Eindhoven

Ialah Frank Lampard sangat mempunyai peluang yang besar sekali untuk bisa mendapatkan kontrak hingga akhir musim apabila memang Bruno Saltor tidak bersedia untuk mengisi posisi pelatih hingga akhir musim nanti.

Sementara itu dijelaskan, Bruno masih loyal terhadap Graham potter, karena beliau adalah sosok yang sangat banyak sekali sudah membantunya dalam karir kepelatihan sejak masih berada di Brighton dan Hove Albion.

Frank Lampard sendiri sudah memulai karier nya sebagai pelatih sejak kepelatihannya berada di divisi teratas Liga Inggris dengan Chelsea.

Frank Lampard sudah mendapatkan posisi tersebut di tahun 2019 dan tahun 2020 dan juga sudah menempatinya pada tahun 2020 sampai tahun 2021 lalu. 

Tetapi penurunan dari performa membuatnya justru digantikan oleh Thomas Tuchel pada pertengahan musim itu.***

(Silvi Ana Dewi)