Bingkai Nasional - Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat terutama kaum muslim di seluruh dunia.
Bahkan, bagi masyarakat non-muslim pun turut senang saat datangnya bulan puasa karena pilihan jajanan semakin banyak saat sore hari.
Bersyukurlah kita berada di Indonesia saat bulan puasa, kenapa?
1. Daerah Khatulistiwa
Bagi negara yang berada di garis khatulistiwa mendapati waktu siang dan malam yang cukup stabil yaitu masing- masing sekitar 12 jam.
Jadi, kita hanya puasa sekitar 13 hingga 15 jam saja dalam sehari.
Hal ini berbeda dengan negara- negara yang jauh dari khatulistiwa yang bahkan bisa berpuasa hingga 20 -22 Jam! Mengapa begitu? Karena hal ini tergantung bagaimana musim dan posisi matahari saat itu.
Baca Juga: Ramadhan Penuh Berkah Di Tahun 1444 H
2. Negara Toleransi Non-Muslim yang Tinggi
Meskipun sudah ada enam agama resmi di Indonesia, namun agama selain agama islam masih sangat toleransi dengan kegiatan bulan puasa.
Misalnya saja dengan pembatasan pembukaan tempat makan (dengan ditutup tirai dan perubahan jam buka).
Selain itu, di Indonesia adzan masih terdengar dengan mudah, sebagai informasi saja bahwa di beberapa negara bahkan adzan tidak bisa menggunakan pengeras suara, sehingga kaum muslin di negara tersebut agak cukup kesulitan untuk mengetahui waktu berbuka.
3. Sekolah dan Tempat Kerja
Bagian ini adalah bagian yang paling menyenangkan! Beberapa sekolah dan tempat kerja melakukan penyesuaian jam masuk dan jam pulang.
Artikel Terkait
Membangun Toleransi dan Kerukunan Selama Bulan Ramadhan: Pentingnya Menghargai Perbedaan
Dampak Puasa Ramadhan Bagi Psikologi: Mengembangkan Rasa Syukur dan Kepuasan Diri
Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan dan Manfaatnya, Lebih Dekat Dengan Allah
Keutamaan Shalat Tarawih dari Malam Pertama hingga Malam Terakhir Bulan Ramadhan
Meraih Keberkahan Ramadhan Melalui Terawih: Pengalaman pada Malam Kedua