Tragedi Kanjuruhan. 127 Orang Meninggal, Liga 1 Dihentikan!

- Minggu, 2 Oktober 2022 | 09:39 WIB
Gas air mata yang ditembakkan ke kursi penonton di Tragedi Kanjuruhan (Foto: @akmalmarhali/Twitter)
Gas air mata yang ditembakkan ke kursi penonton di Tragedi Kanjuruhan (Foto: @akmalmarhali/Twitter)

Bingkai Nasional - Sepakbola Indonesia kembali berduka, kali ini terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia akibat dari kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan setelah pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam, kemarin.

Kapolda Jawa TImur Nico Afinta kemudian membeberkan kronologi awal tragedi Kanjuruhan yang juga menyebabkan 2 anggotanya meninggal dunia.

Baca Juga: 5 Daftar Film Netflix Terbaru Bulan Oktober 2022 Yang Akan Penuh Dengan Ketegangan

Nico jelaskan awal mula kejadian adalah saat para suporter dari Arema FC turun ke lapangan dan berusaha mengejar para pemain usai pertandingan usai.

Para suporter yang dikenal dengan julukan singo edan tersebut marah karena tim kesayangannya kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.

Para petugas di lapangan pun kemudian meghadang para supporter yang marah dan membuat kerusuhan di lapangan.

Semakin banyak yang turun ke lapangan, polisi pun kemudian menembakkan gas air mata ke dalam lapangan dan ke tempat duduk penonton Aremania.

Irjen Nico katakan ada sekitar 3000 suporter yang turun ke lapangan dan membahayakan keselamatan para pemain Arema FC yang membuat akhirnya gas air mata ditembakkan.

Namun, karena gas air mata yang ditembakkan terlalu banyak, hal itu membuat para suporter yang ada di kursi penonton berlarian ke satu titik pintu keluar.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik pintu keluar, yang kemudian sebabkan penumpukan. Dan akibar dari penumpukan tersebut, banyak para suporter yang sesak napas dan kekurangan oksigen," ungkpa Irjen Nico.

Baca Juga: Pengertian Retinol, Cara Kerja, Manfaat, dan Efek Sampingnya

Setelah penembakkan gas air mata ke area tribun tersebut, para suporter semakin marah dan meluapkan emosinya hingga ke luar stadion dan bentrok dengan para petugas kepolisian.

Hal tersebut kemudian sebabkan 34 orang meninggal dunia di tempat, sedangkan 93 orang lagi meninggal dunia saat sudah berada di rumah sakit.

Selain 127 korban meninggal, Nico katakan bahwa masih ada 180 orang lagi yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Halaman:

Editor: Meidy Achmad Harish

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kegiatan Buka Bersama Dilarang! Ini Aturannya

Kamis, 23 Maret 2023 | 17:50 WIB
X