Bingkai Nasional - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku partainya sudah mengumumkan nama calon presiden untuk Pemilu 2024 secara resmi.
Bahkan, menurutnya, pengumuman calon presiden Golkar sudah diumumkan sejak pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) partai berlambang pohon beringin yang berlangsung pada tahun 2019 lalu.
“(Soal nama capres) Kalau Golkar, waktu Munas juga sudah resmi,” tutur Airlangga saat menghadiri Rakornis dan Bimtek Pemenangan Pemilu di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Sabtu (21/1/2023).
Diketahui, Munas 2019 Partai Golkar sudah memutuskan untuk mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024. Bahkan Keputusan munas ini diperkuat hasil keputusan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) hingga rapat kerja nasional (Rakernas) yang digelar setelah Munas 2019.
Airlangga menegaskan, untuk urusan calon presiden Golkar sudah final, karena Munas menjadi keputusan tertinggi partai berlambang pohon beringin.
Ia mengaku, saat ini, Golkar tengah memperjuangkan sistem pemilu yang tetap memberikan kedaulatan kepada rakyat, melalui proporsional terbuka.
Menurut Ketum Golkar, ada upaya dari sejumlah pihak untuk mengembalikan sistem pemilu dari tangan rakyat kepada pimpinan partai melalui sistem proporsional tertutup. Upaya ini dilakukan melalui gugatan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Golkar sendiri telah menginisiasi pernyataan sikap penolakan sistem proporsional tertutup yang dilakukan delapan partai awal tahun ini.
“Jangan lupa Golkar rajanya pilihan tertutup. Kita berpengalaman menangani berbagai pemilu dengan pemilihan tertutup di era Orde Baru bahkan di era reformasi di tahun 2004 Golkar juaranya. Tetapi Golkar ingin menjaga demokrasi,” tegas Airlangga.
Artikel Terkait
Ridwan Kamil akan Masuk Partai di Tahun ini
Yunus Pasau Meminta Maaf Dan Diberi Nasehat Oleh Polda Gorontola Karena Sudah Hina Presiden RI Saat Orasi
Buntut Tragedi Itaewon, Ribuan Orang Menuntut Presiden Yoon Suk-yeol Untuk Mundur
Menjelang Hari Pahlawan 2022, Presiden Joko Widodo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional Baru Kepada 5 Tokoh
Jurnalis Condong Pada Partai Politik Tertentu? Begini Tips Dari CEO ProMedia Agar Netralitas Terjaga