Bingkai Nasional - Lir ilir merupakan sebuah tembang yang diciptakan oleh salah satu dari anggota Walisongo, yaitu Sunan Kalijaga.

Saat ini popularitas lagu ini menjadi digandungi pada kalangan berbagai generasi.

Beberapa garapan lagu ini terus mengalami perkembangan aransemen guna menarik minat kalangan muda.

Perlu diketahui bahwa dalam lirik tembang Lir ilir terdapat makna berupa wejangan yang sangat mendalam.

Hal ini berkaitan pada kondisi dakwah jaman walisongo dimana masih banyak pemimpin pemerintahan yang belum memeluk agama islam.

Kemudian banyak pula terjadi krisis moral dalam masyarakatnya.

Namun, melalui tembang ini, mampu menarik minat berbagai kalangan termasuk pemimpin pemerintahan.

Lagu ini berisi ajakan untuk bangkit dari keterpurukan yang telah terjadi. Tidak baik terlalu larut dalam keterpurukan sehingga membuat iman dan akhlak kita pecah dan rusak.

Ajakan ini digemakan melalui ajakan untuk memeluk agama islam yang saat itu telah berkembang dan mampu membawa perubahan moral dan peradaban yang baik.

Baca Juga: Mengenal Dimensi P5 Profil Pelajar Pancasila Dan Implementasinya

Ajaran islam yang disampaikan oleh Walisongo membawa kesejukan dan kebahagiaan bagi yang mengikutinya sehingga diumpamakan kebahagiaan pengantin baru dimana tertulis dalam lirik tembang ini.

Meskipun banyak rintangan, godaan dan hambatan mulai dari diri sendiri, keluarga, dan juga lingkungan, namun para pemimpin harus tetap teguh untuk memeluk ajaran islam yang telah diterimanya.

Sehingga pemimpin dan masyarakat mampu membenahi diri, iman dan keyakinan mereka untuk bekal menghadap kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Dimana hidayah masih terbuka lebar, serta masih ada sisa umur untuk berbenah, maka para pemeluk islam yang waktu itu telah menerima ajaran dari walisongo diharapkan untuk segera memenuhi panggilan ibadah ketika waktu sudah dikumandangkan.

Nah sangat menyejukkan bukan nasehat dari tembang Lir ilir tersebut.