BINGKAINASIONAL.COM - Dedi Mulyadi menghasilkan banyak uang untuk dibagikan ke masyarakat dari produktivitasnya dalam ngonten.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku uang yang kerap ia bagikan dalam kontennya kepada masyarakat.
Uang itu dihasilkan dari kontennya dia merasa tak ambil pusing untuk disebut-sebut sebagai gubernur konten asal bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: Tabrakan Beruntun Terjadi di Tol Purbaleunyi saat hujan deras.
Pernyataan tersebut ditegaskan saat upacara hari kebangkitan nasional di Gazebo Gedung Sate Kota Bandung pada pidatonya 20 Mei 2025 Ia juga berjanji akan memberikan uang kepada para petugas upacara senilai Rp.25 juta.
Diketahui , mereka adalah siswa yang mengikuti pendidikan di barat militer Dodik bela negara Rindam 3 Siliwangi Lembang Kabupaten Bandung Barat.
"Nanti saya kasih bonus untuk para petugas upacara dari Dodik ini ada 25 juta untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing katanya," ungkap Dedi Mulyadi dalam Pidato Di Upacara.
Baca Juga: Anies Baswedan Menghadiri Prosesi Pemakaman Ibrahim Sjarief Assegaf
"Nanti ditanya lagi ini duit dari mana? ada konten saya selalu ditanya Pak Dedi itu duitnya di mana? Dari konten," tegas Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi atau Sering disapa KDM menyampaiman pihak yang menyindir padanya gegara rajin membuat konten di media sosial.
Ia juga menegaskan bahwa dia lebih baik menjadi gubernur kontenyang menghasilkan banyak uang kemudian dibagikan kepada masyarakat, daripada menjadi gubernur yang tidak produktif dan hanya dapat menghisap uang negara saja.
Baca Juga: Hujan Mengiringi Pemakaman Ibrahim Syarief Assegaf, Suami Najwa Shihab
"Habis itu dipermasalahin lagi Gubernur kontennya Lebih baik jadi gubernur konten kita punya uang kemudian dibagikan kepada rakyat daripada Gubernur molor ya kan daripada gubernur yang tidur sukanya protokoler Gubernur dihargai gubernur yang kerjanya menghabiskan anggaran atau jalan-jalan ke luar negeri ah teu hayang," ungkapnya
Dia juga menjelaskan bahwa di Indonesia harus ada perbaikan dan harus mempunyai mental yang kuat ketika melakukan perbaikan perbaikan.
"Indonesia ini harus kuat kalau mau melakukan kebaikan, kenapa? karena kalau melakukan perbaikan itu yang harus kita hadapi itu kaum nyinyir dan biarkan nyanyi-nyanyiin sakit hati karena Jawa Barat ini terus mengalami peningkatan pembangunan ini saja baru 3 bulan 100 hari itu baru nanti tanggal 30 Mei nanti ya itu 100 hari kepemimpinan saya sudah banyak orang yang kepanasan apalagi nanti 5 tahun" kata Kang Dedi.***
Artikel Terkait
Mengenal FOMO dari Tinjauan Psikologis: Gelisah saat Scroll Media Sosial
Berani Pulih, Berani Bicara! Berkaca dari Kisah Ariel Tatum dan Perjuangannya Melawan BPD
Bahas Lagi Soal Sindiran Gubernur Konten, Kang Dedi: Lebih Baik dari Gubernur 'Molor'
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental bagi Remaja
Inilah Tanda-Tanda Masalah Kesehatan Mental pada Remaja