Apa Itu Strict Parents? Pola Asuh Yang Membuat Anak Merasa Dikekang

photo author
- Rabu, 6 Juli 2022 | 20:41 WIB
Memahami arti dari strict parents yang bila keliru diterapkan dapat mengubah perilaku anak. (freepik/peoplecreations)
Memahami arti dari strict parents yang bila keliru diterapkan dapat mengubah perilaku anak. (freepik/peoplecreations)

Bingkai Nasional - Secara harfiah strict parents adalah orang tua yang kaku. Yang artinya sang orang tua menerapkan aturan dan pembatasan yang kaku terhadap kegiatan, pilihan, hingga perilaku dari anak-anaknya.

Biasanya, orang tua yang strict parents menginginkan anaknya sesuai dengan keinginannya tanpa memikirkan apa keinginan dari anaknya.

Tentu orang tua menjadi strict parents karena banyak faktor, yang salah satunya adalah kejadian yang pernah dialaminya pada masa lalu.

Baca Juga: Mengenal SRI ASIH, Pahlawan Super Pertama Dari Indonesia

Bisa juga orang tua menjadi strict parents karena pernah gagal dalam suatu hal, dan tidak ingin anaknya kelak menjadi gagal.

Adapun pola asuh yang biasa diterapkan oleh orang tua yang strict parents terhadap anaknya adalah sebagai berikut,

  1. Menetapkan waktu untuk kembali ke rumah apabila anak bepergian keluar
  2. Menyetujui suatu permintaan dari anak hanya ketika berada dalam suasana hati yang menyenangkan. Dalam hal ini anak cenderung takut dan menunggu orang tuanya dalam suasana hati yang baik sebelum menanyakan apa yang diinginkan.
  3. Anak sering berbohong karena mereka takut dengan reaksi dan konsekuensi dari orang tua bila melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan.
  4. Jarang mengajak anak untuk mengobrol.
  5. Jikalau mengajak anak mengobrol, maka yang dibicarakan hanya percakapan formal seperti menanyakan nilai serta sekolah mereka, dan tidak pernah membahas kehidupan sosial anak.
  6. Tidak mengizinkan anak khususnya yang sudah remaja memutuskan pilihan mereka.
  7. Anak-anak merasa tidak nyaman ketika orang tuanya berada di dekatnya.
  8. Orang tua tidak pernah bercanda di depan anak-anaknya dan sebaliknya.
  9. Jika anak membuat satu kesalahan, hal itu menjadi terlalu besar bagi orang tua.
  10. Hukuman akibat sebuah kesalahan yang diperbuat oleh anak terlalu berat. Ini bisa berbentuk seperti orang tua tidak akan berbicara dengan anak atau menarik kasih sayang untuk waktu yang lama.
  11. Jarang mengajak anak untuk bertukar pikiran dan saling menerima masukan.
  12. Jarang melakukan hal-hal yang menyenangkan dengan anak-anak, karena anda harus menjaga ketegasan sebagai orang tua.
  13. Jarang mengajak anak-anak untuk berlibur ke luar rumah walaupun intensitasnya sangat sedikit dan dengan cara yang sederhana.

Dan dampak dari pola asuh strict parents adalah,

  1. Anak akan mudah marah dan depresi.
  2. Tidak inisiatif dan cenderung harus diperintah.
  3. Anak akan menjadi pembohong.
  4. Anak akan menjadi pemberontak.

Pola asuh strict parents biasanya akan dirasakan oleh anak yang menjelang remaja. Yang mana mereka akan merasa dikekang karena tidak dibebaskan untuk bergaul dengan teman-temannya, tidak dibebaskan untuk memilih keinginannya.

Baca Juga: Kabur, Pria Di Malaysia Mengendarai Motor Dengan Telanjang

Disisi lain, orang tua menjadi strict parents karena tidak ingin melihat anaknya setelah dewasa nanti menjadi orang yang tidak berguna, dan membebani lingkungannya.

Tidak jarang orang tua yang strict parents akan dirasa baik saat anaknya tumbuh dewasa dan merasa gagal dengan berkata, "Kenapa dulu saya tidak mengikuti apa yang orang tua saya katakan!"

***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Meidy Achmad Harish

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X