BINGKAINASIONAL.COM - Bagi sebagian orang, kegiatan kreatif membuat karya seni menjadi aktivitas pengisi waktu luang.
Tak sedikit pula aktivitas seni dijadikan usaha komersil untuk mendatangkan potensi cuan. Namun ada juga lho yang memanfaatkan aktivitas seni sebagai pemulihan gangguan mental.
Di tengah tekanan hidup, terapi seni menjadi jembatan ekspresi dan pemulihan kesehatan mental, saat kata-kata tak lagi mampu mengungkapkan isi hati.
Baca Juga: Boleh Nggak Makan Jeroan Sapi dan Kambing Saat Idul Adha? Ini Kata Ahli Gizi
Apa Itu Terapi Seni?
Terapi seni adalah metode psikoterapi yang memanfaatkan aktivitas kreatif untuk mengekspresikan emosi dan mendukung pemulihan psikologis.
Terapi seni tidak memerlukan bakat, yang penting adalah keterbukaan untuk mengekspresikan diri lewat media visual.
Mengapa Terapi Seni Efektif?
Menurut Dr. Dian Sariwati, terapis seni sekaligus penulis buku Terapi Seni dalam Psikologi Klinis, seni adalah sarana yang aman dan bebas penilaian untuk menyampaikan emosi yang sulit diungkap secara verbal.
Ketika seseorang tidak mampu atau enggan bicara, media visual dapat menjadi jembatan komunikasi yang kuat.
Baca Juga: Dampak Kesehatan Mental pada Anak Akibat Ditinggal Orang Tua Bekerja Jauh
Proses kreatif ini membantu individu menghadapi luka batin, mengelola stres, serta mengenali dan memvalidasi perasaan mereka sendiri tanpa tekanan sosial.
Manfaat Terapi Seni untuk Kesehatan Mental
Berbagai riset menunjukkan bahwa terapi seni dapat membantu mengatasi:
Artikel Terkait
5 Menu Sehat dari Daging Kurban untuk Penderita Kolesterol
Antara Tanggung Jawab dan Rasa Bersalah, Orang Tua Bekerja Jauh, Anak Butuh Pelukan
Dampak Kesehatan Mental pada Anak Akibat Ditinggal Orang Tua Bekerja Jauh
Mengenal Impostor Syndrome, Ketika Merasa Tidak Layak Meski Berprestasi
Boleh Nggak Makan Jeroan Sapi dan Kambing Saat Idul Adha? Ini Kata Ahli Gizi