Kenapa bisa begitu? Soalnya, pendidikan yang baik itu tidak hanya bisa memberikan teori saja, tapi harus bisa menggiringnya ke sikap nyata, yaitu bukti sikap yang ada.
Semoga adanya perbedaan adalah menjadi sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, serta kita berpacu pada sila ke-5, yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Itulah yang harus kita pegang, sikap menghargai perbedaan antar sesama dimulai dari lingkup ranah pendidikan umum.
Baca Juga: Moderasi Beragama Sebagai Landasan Bagi Toleransi di Negara Indonesia
Kenapa penulis menyebutnya umum?
Dikarenakan banyak sekali yang beda agama di ranah pendidikan umum yang ada di negeri kita Indonesia.
Tetapi, walaupun begitu, misal ada di pendidikan basisnya madrasah, bahkan pesantren, sikap saling menghargai perbedaan adalah nomor satu.***
(IHWANUN NAFI)