Bingkai Nasional - Indonesia adalah negara yang kaya akan segalanya. Mulai dari kaya akan sumber daya alam, budaya, ras, keagamaan dan lain sebagainya.
Mengingat akan hal perbedaan yang cukup banyak di negara Indonesia ini, pastilah perlu namanya keadilan, adanya hak asasi manusia, adanya perhatian dari pemerintah sendiri dengan tidak membeda-bedakan setiap masyarakatnya.
Makanya Indonesia mempunyai dasar negara, yaitu “Pancasila” yang bisa dikatakan mengikat kita semua sebagai warga Negara Indonesia dengan peraturan-peraturan yang ada di negara tercinta ini.
Baca Juga: Apa Kabar Toleransi Beragama Di Indonesia?
Pancasila adalah Dasar Negara Indonesia, bukan Negara Islam yang sering dibesar-besarkan oleh kelompok tertentu untuk menggantinya sebagai dasar Negara Indonesia.
Mengenai pembahasan di artikel ini, fokus ke masalah moderasi agama.
Moderasi agama adalah unsur yang sangat utama bagi kehidupan negara Indonesia.
Maksud dari unsur utama itu adalah, kita semua sebagai warga negara Indonesia haruslah mempunyai sikap moderasi atau moderat, tidak memilih yang kanan maupun yang kiri dalam soal keberagaman yang ada di Negara Indonesia.
Apalagi masalah membedakan-bedakan atas nama agama kalau memang tidak sama dalam keyakinan ajaran agamanya.
Masalah perbedaan itu adalah Anugerah dari Allah SWT untuk umat manusia.
Dari adanya perbedaan itu, kita semua bisa saling mengenal satu sama lain, bisa saling bertukar pikiran, bahkan bisa hidup rukun berdampingan tanpa ada unsur membeda-bedakan dalam masalah perbedaan, apalagi perbedaan agama.
Baca Juga: Membangun Toleransi dan Kerukunan Selama Bulan Ramadhan: Pentingnya Menghargai Perbedaan
Akhir-akhir ini banyak bermunculan mengenai isu negara Islam yang ingin diterapkan di Indonesia oleh kelompok tertentu.
Hal ini, jangan dijadikan sebagai beban bagi kita sebagai warga Negara Indonesia yang berasaskan Pancasila.
Artikel Terkait
Khalifah di bumi: bagaimana anak muda Muslim di Indonesia berjuang untuk lingkungan berlandaskan agama
Mirip Dengan Islam, Agama Ini Juga Percaya Bahwa Tuhan Itu Satu