Bingkai Nasional - Berikut ini cara menghitung uji normalitas dengan SPSS yang mudah untuk menganalisis hasil penelitian kamu.
Uji Normalitas merupakan cara untuk mengolah data hasil penelitian apakah sudah terdistribusi normal atau belum.
Jika menguji menggunakan SPSS akan ada dua pilihan yaitu Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk.
Baca Juga: 5 Tempat Makanan Enak di Jogja Paling Terkenal, Ada Tempat Makan Gudeg Paling Enak!
Cara Menghitung Uji Normalitas dengan SPSS
Sebelum melakukan uji normalitas menggunakan SPSS, kamu harus memasukan data hasil penelitian pada tabel Variabel View dan Data View di SPSS.
Pada langkah ini jangan sampai salah agar hasil muncul akan akurat dan jika data dalam jumlah banyak, kamu bisa membuatnya terlebih dulu di Excel kemudian di Copy-Paste.
Jika sudah, ikuti cara menghitung uji normalitas dengan SPSS sebagai berikut
- Jika data sudah terinput di SPSS, maka langsung lakukan analisis dengan memilih menu Analyze, lalu masuk ke menu Descriptive Statistic, lalu Explore
- Selanjutnya akan muncul jendela Explore, lalu pindahkan semua variabel ke kolom bagian dependent list atau jika data bersifat kualitatif pindahkan ke kolom factor list
- Pada menu Display centang pada Both, lalu centang Descriptive dan isi Confidence Interval for Mean sesuai angka yang dibutuhkan
- Lalu atur Plots dengan memberi centang pada Normality Plots With Test lalu klik Continue
- Hasil uji normalitas sudah muncul dan siap untuk dianalisis menggunakan teknik lainnya
Baca Juga: Itaewon Berduka. Jokowi: Indonesia Bersama Rakyat Korea Selatan
Ketentuan Uji Normalitas
Setelah hasil uji normalitas keluar, kamu harus mengetahui ketentuannya agar tau apakah data berdistribusi normal atau tidak.
Jika hasil uji normalitas memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal baik itu Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk.
Baca Juga: Cara Daftar Prime Video Tanpa Kartu Kredit, Untuk Pelajar dan Mahasiswa
Jika sampel kamu kurang dari 50 maka bisa menggunakan Shapiro Wilk namun jika lebih maka bisa menggunakan Kolmogorov-Smirnov agar lebih akurat
Perhatikan dari hasil uji normalitas tersebut baik itu Kolmogorov-Smirnov ataupun Shapiro Wilk, jika bingung kamu fokus saja pada tabel Test of Normality untuk mengetahui hasilnya.
Artikel Terkait
28 Oktober Memperingati Hari Apa? Berikut Sejarah Sumpah Pemuda
4 Cara Menentukan Metode Penelitian Untuk Skripsi, Tingkat Akhir Wajib Tahu!
Pendekatan Penelitian Adalah Apa? Berikut Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya
Jurusan Kuliah Yang Prospek Kerjanya Bagus, Bisa Dapat Gaji 3 Digit!
5 Jurusan Kuliah Saintek Yang Menjanjikan Dan Gaji Tinggi