BINGKAINASIONAL.COM - Tujuh hari telah berlalu sejak kepergian almarhum Ibrahim Sjarief Assegaf, suami tercinta dari jurnalis terkemuka Najwa Shihab.
Meski masih dalam suasana berkabung, Najwa tampak berusaha tegar. Ia hadir dalam keheningan yang penuh makna, dikelilingi oleh keluarga dan sahabat yang setia memberikan dukungan tanpa henti.
Dalam sebuah unggahan di Instagram Story-nya, Najwa membagikan kembali momen yang penuh emosi sebuah foto kebersamaan keluarga yang menyiratkan kehangatan di tengah duka.
Terlihat dalam potret tersebut, sang adik, Ahmad Shihab, memeluk kakaknya dengan erat. Pelukan itu bukan sekadar gestur, melainkan lambang dari cinta tak bersyarat, perlindungan, dan dukungan yang mendalam dari seorang adik kepada kakaknya yang tengah kehilangan.
Foto itu pertama kali diunggah oleh Ahmad melalui akun Instagram pribadinya, @ahmadshi, dengan keterangan yang menyentuh hati.
“Di setiap duka, keluarga adalah pelukan terhangat. Kehilangan memang berat, tapi cinta dan kebersamaan akan selalu menguatkan. Ka Nana and Izzat, I will always be your home, your support, and your protector. Today, tomorrow, and always.” Dikutip dari unggahan akun Instagram @ahmadshi pada 28 Mei 2025.
Unggahan ini tidak hanya menjadi pesan penguatan bagi Najwa, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai keluarga yang mereka junjung tinggi tempat untuk kembali, kapan pun dan dalam kondisi apa pun.
Tak hanya dari keluarga, dukungan juga datang dari sahabat-sahabat terdekat. Meutya Hafid, teman dekat Najwa yang juga dikenal sebagai politisi sekaligus figur publik, menyampaikan rasa simpatinya lewat sebuah unggahan.
Dalam postingan yang kemudian direpost oleh Najwa, Meutya menulis, “Sahabat kami, Najwa, telah kuat dan Insya Allah akan terus kuat.” Dikutip dari unggahan akun Instagram @meutya_hafid pada 28 Mei 2025.
Ungkapan sederhana itu mencerminkan kedalaman persahabatan mereka sebuah hubungan yang telah teruji waktu dan berbagai fase kehidupan.
Bagi Najwa, kepergian suaminya adalah kehilangan yang sangat dalam. Namun, dalam tujuh hari yang penuh air mata itu, ia tidak berjalan sendiri.
Dukungan dari orang-orang terdekat ini tampaknya menjadi penopang emosional yang sangat berarti bagi Najwa.
Ada pelukan yang menguatkan, ada doa yang mengalir dari hati-hati yang mencintainya. Di balik keheningan duka, tersimpan kasih yang terus merangkul tanpa henti.
Dalam sunyi duka, ada getar kasih yang menguatkan bahwa duka tak harus ditanggung sendiri, karena cinta sejati hadir dalam bentuk keluarga dan sahabat yang setia berdiri di sisi.***
Artikel Terkait
Memasuki 100 Hari Kerja, Bupati Bandung Resmikan 8 Kegiatan Strategis
Mempelajari Apa Itu Jurnal Emosi? Disebut-Sebut Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental
Mindfulness dan Baby Blues, Menemani Ibu Baru Melahirkan di Masa Rentan Emosional
4 HP Murah Infinix dengan RAM 12 GB, Spek Gahar Performa Jitu
Kenali Beberapa Penyebab Insecure, Satu di Antaranya Perfeksionis