Menanggapi Tuduhan KDRT Maia Estianty, Ahmad Dhani Posting SP3

BINGKAINASIONAL.COM - Musisi ternama Ahmad Dhani, memamerkan surat pemerintah pemberhentian penyidikan dari Polda Metro Jaya.

Surat itu menyatakan bahwa kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dituduhkan pada Ahmad Dhani pada tahun 2008 oleh Maia Estianty, dihentikan karena tidak cukup bukti.

Surat itu dipamerkan dalam video terbarunya yakni fitnah Maya part 2, yang diunggahnya di kanal YouTube Pribadi Ahmad Dhani.

Baca Juga: Agniny Haque Alami Kejadian Horor Saat Syuting Film Tahlil

Dani juga menyatakan bahwa dirinya ingin meluruskan kabar yang menuduhkan ia melakukan KDRT kepada Maya adalah bentuk fitnah.

Dalam postingan tersebut Seorang pria yang tak diketahui namanya tersebut menunjukkan sebuah surat perintah pemberhentian penyidikan yang dikeluarkan, Direktorat kriminal umum Polda Metro Jaya.

"Ternyata aku baru nemu surat SP3 guys atau surat perintah pemberhentian jadikan surat ini dari POLRI daerah Metro Jaya dan sekitarnya Direktorat reses kriminal umum" ucap pria tersebut.

Baca Juga: Sangkal Isu Pakai Dana Umat, Dedi Mulyadi Tegaskan RS Al Ihsan Dibangun dengan APBD Provinsi Jabar

Pria itu menjelaskan bahwa surat ini dirilis pada 3 November 2008, setelah laporan Maia Estianty mengenai KDRT yang tidak terbukti.

Dengan temuan surat ini, pria tersebut menegaskan bahwa pernyataan Maya soal Ahmad Dhani di media sosial merupakan fitnah.

"Jadi setelah membaca surat SP3 ini tidak ada KDRT dalam rumah tangga yang dikatakan Bunda Maya gas jadi Dani tidak melakukan KDRT menurut SP3 tersebut" tandasnya.

Baca Juga: Inilah Top 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Surabaya Versi EduRank 2025, Kampus Mana yang Jadi Urutan Pertama?

Diketahui Ahmad Dhani dengan gencar membuat komplikasi dugaan fitnah yang dilakukan oleh Maia Estianty, sebanyak 2 kali melalui unggahan Youtubenya.

Dia tampak ingin membuktikan bahwa seluruh pernyataan Maya adalah fitnah, dengan demikian Dani maupun Maya belum memberikan pernyataan resmi secara langsung pada publik terkait perseteruan mereka.***