Sangkal Isu Pakai Dana Umat, Dedi Mulyadi Tegaskan RS Al Ihsan Dibangun dengan APBD Provinsi Jabar

BINGKAINASIONAL.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyangkal isu terkait pembangunan Rumah Sakit Al Ihsan menggunakan dana umat.

Ia menegaskan bahwa pembangunan rumah sakit tersebut menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat.

Bahkan Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa Yayasan tersebut telah dialiri dana APBD Provinsi Jawa Barat sejak berdiri hingga keluarnya Mahkamah Agung (MA) pada 2023.

Baca Juga: Didatangi Keluarga Pelaku Kasus Perusakan Rumah Retret Sukabumi, Dedi Mulyadi Tegas Tak Bisa Bebaskan

“Satu kucuran anggaran mulai 1993 sampai 2001, sewaktu yang bersangkutan, saya tidak boleh menyebut namanya, masih menjabat di Provinsi Jawa Barat melalui anggaran rutin Rp 1,5 miliar melalui anggaran pembangunan, Rp 2,6 miliar melalui anggaran pembangunan, Rp 1,7 miliar melalui anggaran lainnya. Rp 6 miliar Total,” kata Dedi Mulyadi, dikutip dari akun Instagram pribadinya pada Senin, 7 Juli 2025.

Menurut Dedi, APBD yang masuk kepada yayasan RS Al Ihsan sejak pertama kali berdiri senilai Rp 11,9 miliar.

“Uang yang masuknya itu pada saat berdiri yayasan dan sudah mulai dibangun rumah sakitnya Rp 11,9 miliar,” ujarnya.

Baca Juga: Komisi II DPR Soroti Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Minta Agar 'Praktik Culas' Berdemokrasi di Hilangkan

Kemudian Dedi menjelaskan penyebab terjadinya tindak pidana korupsi pada anggaran tersebut, akibat anggaran yang diperoleh dengan cara yang tidak sah.

“Kemudian bantuannya tidak sesuai dengan prosedur proyek, kemudian di dalamnya Karena pada waktu itu yang menjadi pengelola yayasannya itu merupakan pejabat negara, dianggap menyalahgunakan kewenangannya sebagai pejabat negara,” pungkasnya.

Dedi Kembali menegaskan bahwa yayasan Al Ihsan mendapat aliran dana dari Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Program Sekolah Rakyat Ala Prabowo Subianto Siap Beroperasi di Temanggung, 125 Siswa Ikut Serta untuk Tahun Ajaran 2025/2026

Termasuk rumah sakit Al Ihsan yang dibangun menggunakan APBD Jawa Barat.

“Karena apa? Karena apabila kita mau konsisten pada nilai-nilai agama, ada satu hal apa yang kita sampaikan tidak boleh kebohongan,” tukasnya.***