Didatangi Keluarga Pelaku Kasus Perusakan Rumah Retret Sukabumi, Dedi Mulyadi Tegas Tak Bisa Bebaskan

photo author
- Senin, 7 Juli 2025 | 17:13 WIB
Didatangi Keluarga Pelaku Kasus Perusakan Rumah Retret Sukabumi, Dedi Mulyadi Tegas Tak Bisa Bebaskan
Didatangi Keluarga Pelaku Kasus Perusakan Rumah Retret Sukabumi, Dedi Mulyadi Tegas Tak Bisa Bebaskan

BINGKAINASIONAL.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tidak bisa membebaskan pelaku kasus perusakan rumah singgah retret di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.

Hal itu ia sampaikan di hadapan istri para pelaku yang memohon sambil menangis agar suaminya dapat dibebaskan.

"Saya tidak bisa mengintervensi proses hukum, gubernur tidak punya kewenangan membebaskan orang dari tahanan. Yang bisa membebaskan itu penyidik," kata Dedi Mulyadi, dikutip dari akun YouTube Dedi Mulyadi Channel pada Minggu, 6 Juli 2025.

Baca Juga: Komisi II DPR Soroti Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Minta Agar 'Praktik Culas' Berdemokrasi di Hilangkan

Diketahui, terdapat delapan orang yang menjadi pelaku perusakan rumah singgah retret Sukabumi.

Mereka diduga terlibat dalam aksi perusakan rumah singgah tersebut, yang sering digunakan pelajar Kristen untuk kegiatan ibadah dan pembinaan rohani.

Terdapat beberapa keluarga pelaku yang mendatangi Dedi Mulyadi dengan berbagai latar belakang ekonomi berbeda.

Baca Juga: Program Sekolah Rakyat Ala Prabowo Subianto Siap Beroperasi di Temanggung, 125 Siswa Ikut Serta untuk Tahun Ajaran 2025/2026

Satu diantaranya yang paling menyita perhatian adalah istri dari Riswan, tersangka dalam kasus tersebut.

Perempuan tersebut tampak tengah hamil delapan bulan dan memohon kepada Dedi untuk membebaskan suaminya.

"Saya bingung, Pak. INi anak pertama saya, bulan depan saya melahirkan. Saya sendiri, nggak ada orang tua," kata perempuan tersebut.

Baca Juga: Bojan Hodak Merespons Insiden yang Akibatkan Jupe Cedera Patah Tulang Rusuk

Merespons kondisi atau keadaan keluarga yang ditinggalkan oleh pelaku, Dedi Mulyadi menyatakan komitmennya untuk bisa membantu dari sisi sosial.

"Saya tidak bisa mengintervensi, tetapi saya sebagai gubernur juga harus melihat dari sisi social. Kalau ibu kehilangan tulang punggung keluarga, dapurnya berhenti, ini tanggung jawab saya," tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aria Gumilar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X