Bacaan Niat Puasa Syawal dan Ketentuannya

BINGKAINASIONAL.COM - Tidak terasa kita sudah melalui bulan Ramadan dan telah merayakan hari kemenangan, Lebaran Idul Fitri 1446 H. Kini kita telah berada pada bulan Syawal.

Persis satu hari setelah Idul Fitri, menurut Madzhab Imam Syafi'i, Imam Ahmad dan ulama lainnya, kita dianjurkan melaksanakan ibadah puasa selama enam hari. Anjuran tersebut berdasarkan hadits:

“Sungguh Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR Muslim no 1164)

Baca Juga: Jangan Sepelekan Kulit Dehidrasi, Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Bila memungkinkan, sebaiknya puasa sunnah Syawal dilaksanakan satu hari setelah hari lebaran dan berurutan, tepatnya pada 2-7 Syawal. 

Akan tetapi, bila seseorang ingin melaksanakannya dengan acak, tidak berurutan, atau baru sempat melaksanakan puasa di akhir bulan, itu tidak mengapa. (Lihat, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, juz 6, hlm 379).

Seperti ibadah lainnya, puasa sunnah Syawal mesti diniati terlebih dahulu. Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW bahwa sah atau tidaknya suatu ibadah itu tergantung pada niatnya.

Baca Juga: Tak Beda Jauh, Begini Kesamaan dan Perbedaan iPhone 16 Seri Pro dan Seri Pro Max

Sebenarnya, niat cukup di dalam hati, tapi agar lebih mantap, ulama menganjurkan supaya niat, selain dalam hati juga dilafalkan lisan. Adapun niat puasa Syawal dengan ketentuan sebagai berikut:

Pertama, bagi orang yang hendak melafalkannya sejak malam hari mula serta berurutan selama enam hari, adalah sebagai berikut:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sittatin min syawwal lillahi ta’ala

Baca Juga: Ketika Demam, Cobalah Konsumsi Aneka Buah Penurun Panas ini

Artinya, “Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”

Kedua, sementara bagi orang yang hendak melafalkan niat sedari malam tapi tidak secara berurutan, lafal niatnya sebagai berikut: