BINGKAINASIONAL.COM – Durian, buah ikonik dari Asia Tenggara yang dijuluki 'raja buah', terkenal karena aromanya yang kuat dan rasa yang unik. Namun, di balik popularitasnya, durian kerap dikaitkan dengan isu kesehatan, khususnya soal dampaknya terhadap jantung. Apakah mitos atau fakta durian berbahaya bagi kesehatan jantung? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Kandungan Gizi Durian
Durian mengandung beragam nutrisi penting, di antaranya vitamin C, vitamin B kompleks, kalium, serat, dan lemak sehat. Kalium memiliki peran vital dalam menjaga kestabilan tekanan darah serta mendukung kerja otot, terutama otot jantung.
Meski demikian, durian juga tinggi kalori dan karbohidrat. Dalam 100 gram daging buah durian, terkandung sekitar 150–160 kalori dan 5 gram lemak.
Baca Juga: Jokowi Akui Nama Kecilnya Sebagai 'Mulyono', Ceritakan Masa Lalunya Pernah Alami Hal Ini
Mayoritas lemak itu termasuk lemak tak jenuh, yang biasanya lebih menguntungkan bagi kesehatan tubuh. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, tetap dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik.
Apa Kata Penelitian?
Sejumlah studi menunjukkan bahwa konsumsi durian dalam porsi wajar tidak membahayakan jantung, bahkan dapat memberikan manfaat.
Hal ini disebabkan kandungan antioksidan dalam durian, seperti flavonoid dan polifenol, yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas dan peradangan dua faktor yang berkontribusi pada penyakit jantung.
Baca Juga: BRI Liga 1 2024/2025 Telah Usai, Persib Bandung Sukses Gondol 2 Penghargaan Ini
Dalam bukunya Durian : Kandungan, Manfaat, dan Potensi Ekonominya (2020), Dr. Ir. Rika Harini, M.Si., peneliti di bidang hortikultura, menjelaskan bahwa durian mengandung senyawa fenolik berkadar tinggi yang berfungsi sebagai antioksidan kuat.
Senyawa ini diyakini mampu menurunkan risiko penyakit degeneratif, termasuk gangguan jantung, jika dikonsumsi dengan bijak.
Membedah Mitos, Durian Penyebab Serangan Jantung?
Anggapan bahwa durian dapat menyebabkan serangan jantung mendadak seringkali dibesar-besarkan. Yang justru berbahaya adalah ketika durian dikonsumsi dalam jumlah besar, terutama jika bersamaan dengan alkohol atau makanan berlemak tinggi.
Artikel Terkait
Tips Menjaga Kesehatan Mental saat Mengerjakan Skripsi: Dibalik Tumpukan Bab, Ada Mental yang Nyaris Roboh
Rhoma Irama Angkat Suara Terkait Dugaan Pelanggaran Hak Cipta yang Dilakukan Lesti Kejora
GEMAR Gelar Diskusi Publik: GSG Arcamanik dalam Sorotan, Mengupas Regulasi, Fungsi, dan Harapan Warga Bandung
Spesifikasi Motorola Edge 60 Fusion, Simak Kelebihan dan Kekurangannya
Persib Bandung Sempurnakan Perayaan Juara BRI Liga 1 2024/25 dengan Kalahkan Persis Solo 3-2