Seblak dan Gaya Hidup Anak Muda, Menjawab Tantangan Pola Makan Sehat di Era Tren Kuliner

photo author
- Minggu, 25 Mei 2025 | 10:43 WIB
Seblak dan Gaya Hidup Anak Muda, Menjawab Tantangan Pola Makan Sehat di Era Tren Kuliner
Seblak dan Gaya Hidup Anak Muda, Menjawab Tantangan Pola Makan Sehat di Era Tren Kuliner

BINGKAINASIONAL.COM – Beberapa tahun terakhir, seblak telah menjelma menjadi tren kuliner jalanan yang digemari banyak kalangan, khususnya anak muda.

Teksturnya yang unik, rasa pedas yang menggigit, serta ragam isian membuat seblak tampil sebagai sajian yang tidak hanya mengenyangkan, tapi juga menyenangkan.

Namun di balik popularitasnya, muncul pertanyaan penting yakni apakah konsumsi seblak ini sejalan dengan pola makan sehat?

Baca Juga: Ini Rekomendasi HP Murah Spek Dewa Bulan Mei 2025, Mulai dari Dua Jutaan

Generasi muda masa kini dihadapkan pada tantangan gizi yang beragam dan kompleks, seperti tingginya konsumsi makanan olahan, kurangnya asupan sayur-mayur, serta meningkatnya potensi mengalami obesitas sejak usia dini (Sunarti, 2012).

Seblak, Gaya Hidup, dan Pilihan Praktis

Seblak bukan lagi sekadar makanan, ia telah menjadi bagian dari gaya hidup dan identitas generasi muda. Ketersediaan di berbagai sudut kota, harga yang ramah kantong, serta fleksibilitas dalam pilihan topping menjadikannya pilihan praktis.

Baca Juga: Tecno Spark Go 2 Lolos TKDN, Segera Meluncur di Pasar HP Tanah Air?

Namun, di balik kepraktisan itu, kesadaran gizi sering kali terabaikan. Sebagian besar seblak yang beredar di pasaran menggunakan bahan-bahan olahan seperti kerupuk, sosis, bakso, dan ceker yang mengandung kadar lemak serta natrium yang tinggi.

Porsinya sering berlebihan, kadar kepedasannya ekstrem, dan jarang mengandung sayuran. Menurut Soekirman (2000), asupan garam dan lemak jenuh yang berlebihan dalam jangka waktu lama dapat memicu peningkatan risiko terjadinya gangguan metabolisme.

Kesenjangan antara Rasa dan Kesehatan

Data menunjukkan bahwa remaja Indonesia cenderung mengonsumsi makanan tinggi kalori namun rendah serat, vitamin, dan mineral.

Baca Juga: Berikut Bocoran Spesifikasi HP Motorola G56, HP Murah dengan Desain Unik

Dalam konteks ini, seblak turut menjadi bagian dari pola konsumsi yang tidak seimbang. Bukan seblaknya yang bermasalah, tetapi bagaimana dan seberapa sering ia dikonsumsi. Banyak remaja menjadikan seblak sebagai makanan utama, bukan camilan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aria Gumilar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X