BINGKAI NASIONAL - Melalui artikel sebelumnya telah dijelaskan apa yang dimaksud dengan terapi seni.
Terapi seni bukan hanya metode alternatif untuk mengatasi masalah psikologis, tapi juga sarana pengembangan diri yang menyenangkan, bahkan bagi mereka yang merasa sehat secara mental dan cocok untuk semua usia.
Saat kata-kata terasa terlalu berat untuk diucapkan, mungkin seni bisa menjadi jalannya.
Baca Juga: Jelang Idul Adha 2025, Inilah Syarat Sah Sapi untuk Dijadikan Hewan Kurban
Bagaimana Proses Terapi Seni?
Terapi seni dilaksanakan dalam lingkungan yang aman serta didampingi oleh terapis yang berpengalaman. Secara umum, prosesnya melibatkan tiga tahap utama, yaitu:
1. Fase eksplorasi
Pasien memilih media seni yang dirasa nyaman bisa berupa menggambar, melukis, membuat kolase, atau bahkan patung sederhana.
2. Fase ekspresi
Dalam tahap ini, pasien menuangkan emosi dan pengalaman hidupnya ke dalam bentuk visual, tanpa tuntutan estetika atau harus bagus.
3. Fase refleksi
Bersama terapis, pasien mengeksplorasi makna simbol, warna, dan bentuk dalam karyanya untuk memahami perasaan yang muncul selama proses berlangsung.
Baca Juga: Sekarang Seni Bisa Jadi Terapi, Efektif Jadi Jembatan Ekspresi dan Pemulihan Mental
Suasana yang bebas penilaian membuat proses ini terasa membebaskan dan sangat menyembuhkan, terutama bagi mereka yang kesulitan membuka diri secara verbal.
Artikel Terkait
Dampak Kesehatan Mental pada Anak Akibat Ditinggal Orang Tua Bekerja Jauh
Mengenal Impostor Syndrome, Ketika Merasa Tidak Layak Meski Berprestasi
Boleh Nggak Makan Jeroan Sapi dan Kambing Saat Idul Adha? Ini Kata Ahli Gizi
Sekarang Seni Bisa Jadi Terapi, Efektif Jadi Jembatan Ekspresi dan Pemulihan Mental
Jelang Idul Adha 2025, Inilah Syarat Sah Sapi untuk Dijadikan Hewan Kurban