Bingkai Nasional - Pada tahun ajaran baru 2022-2023, Pemerintah Indonesia memperkenalkan konsep baru dalam dunia pendidikan yang dikenal sebagai "Kurikulum Merdeka."
Meskipun terdengar revolusioner, sebenarnya tidak ada perbedaan substansial yang signifikan dengan kurikulum sebelumnya.
Yang membuatnya istimewa adalah pendekatan yang diberikan kepada guru, siswa, dan orang tua dalam mengelola pendidikan.
Kurikulum Merdeka menganjurkan pemberian kemerdekaan seluas-luasnya kepada guru dan satuan pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran.
Ini adalah langkah yang diambil untuk meningkatkan keunikan pendidikan setiap siswa, dengan mempertimbangkan kebutuhan, potensi, dan minat mereka.
Namun, yang tak kalah pentingnya adalah peran orang tua dalam mendukung kesuksesan kurikulum ini.
Berikut adalah beberapa peran orang tua dalam mendukung Kurikulum Merdeka:
1. Merubah Paradigma Berpikir:
Orang tua perlu merubah paradigma mereka tentang pendidikan.
Mereka tidak hanya sebagai konsumen pasif, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam proses pendidikan anak-anak mereka. Dalam Kurikulum Merdeka, orang tua diundang untuk berkolaborasi dengan sekolah dalam merancang pengalaman pendidikan yang terbaik.
2. Menserahkan Program Didik kepada Sekolah:
Orang tua harus mempercayai sekolah, terutama guru, dalam merancang program pendidikan yang terbaik untuk anak-anak mereka.
Ini mencakup memberikan keleluasaan kepada guru untuk merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa, mengakomodasi perbedaan individu.
3. Membantu Persiapan Proyek Sekolah:
Artikel Terkait
Mengenal Tema Suara Demokrasi P5 Dan Contoh Projek
Mengenal Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya P5 Beserta Contoh Projek
Contoh Proyek P5 Bangunlah Jiwa dan Raganya Kurikulum Merdeka
Mengenal Gelar Karya P5 Dalam Kurikulum Merdeka, Apa Manfaatnya?
4 Hal Tentang P5 yang Perlu Diketahui