BINGKAINASIONAL.COM - Perencanaan keluarga yang matang ini penting untuk diperhatikan agar menjamin kesehatan ibu dan anak di masa yang akan datang.
Anak tidak hanya menjadi pelengkap dalam kehidupan rumah tangga, tetapi juga menjadi sumber kebahagiaan, harapan, dan penerus generasi.
Kehadiran mereka membawa warna dalam kehidupan keluarga serta menjadi pendorong bagi orang tua untuk terus berusaha demi masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: Masyarakat Indonesia Masih Banyak yang Ragu, Padahal Imunisasi Jadi Hadiah Terbaik untuk Anak
Namun, pada kenyataannya, masih banyak pasangan yang belum memiliki kesadaran atau pengetahuan yang cukup mengenai pentingnya perencanaan keluarga. Tak sedikit pula yang memilih untuk memiliki banyak anak tanpa mempertimbangkan penggunaan alat kontrasepsi.
Salah satu faktor yang memengaruhi adalah adanya keyakinan yang sudah mengakar di masyarakat, yakni pepatah "banyak anak, banyak rezeki." Meski mengandung makna optimisme, ungkapan ini tidak selalu sesuai dengan kondisi zaman sekarang dan seringkali dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
Baca Juga: Cuma Rutin Minum Segelas Air Putih? Tubuhmu Bisa Alami Banyak Hal Mengejutkan Ini
Di era modern saat ini, penting bagi setiap pasangan untuk menyeimbangkan antara harapan dan realitas. Keputusan untuk memiliki anak sebaiknya disertai pertimbangan dari segi kesiapan ekonomi, psikologis, waktu, serta kemampuan dalam mendidik dan merawat anak agar dapat tumbuh sehat, bahagia, dan sejahtera.
Pemerintah sendiri menganjurkan setiap pasangan untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) sebagai upaya menjaga kesehatan ibu, anak, dan keluarga secara keseluruhan.
Melalui program ini, pasangan dapat mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak secara bijak dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Cukup 20 Detik Saja, Tips Kesehatan Ini Ampuh untuk Lindungi Anda dan Keluarga
Salah satu aspek penting dalam perencanaan keluarga adalah pengaturan jarak kelahiran.
Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan perkembangan anak, sementara jarak yang terlalu jauh bisa menimbulkan kesenjangan emosional antara saudara.
Idealnya, jarak kelahiran minimal adalah dua tahun, agar ibu memiliki waktu cukup untuk memulihkan kondisi fisik pasca melahirkan.
Artikel Terkait
Tren Hidup Tanpa Notifikasi, Hindari Kecemasan Di tengah Gempuran Bunyi Ting dari HP
Tips Kesehatan: Tumbuh Kembang Anak Dimulai dari Lingkungan yang Sehat dan Aman
Cukup 20 Detik Saja, Tips Kesehatan Ini Ampuh untuk Lindungi Anda dan Keluarga
Cuma Rutin Minum Segelas Air Putih? Tubuhmu Bisa Alami Banyak Hal Mengejutkan Ini
Masyarakat Indonesia Masih Banyak yang Ragu, Padahal Imunisasi Jadi Hadiah Terbaik untuk Anak