Pemahaman Kontrasepsi dan Pentingnya Peran Pria dalam Program KB 

BINGKAINASONAL.COM - Istilah "kontrasepsi" berasal dari dua kata dasar, yaitu "kontra" yang berarti menentang atau mencegah, dan "konsepsi" yang merujuk pada proses bertemunya sel telur dengan sperma yang kemudian dapat menghasilkan kehamilan.

Dalam konteks ini, kontrasepsi merujuk pada segala metode atau cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan (Suratun dalam Nixon Manurung dkk, 2020).

Penggunaan alat kontrasepsi telah menjadi bagian penting dari upaya pengendalian kelahiran dalam program Keluarga Berencana (KB).

Baca Juga: Tips Kesehatan Mental untuk Gen Z, Strategi Jitu Mengelola Stres Akibat Kerja

Alat kontrasepsi sendiri terbagi menjadi dua jenis berdasarkan durasi penggunaannya, yaitu kontrasepsi jangka pendek seperti pil, suntik, dan kondom, serta kontrasepsi jangka panjang seperti implan, IUD, tubektomi, dan vasektomi.

Selama ini, sebagian besar pengguna kontrasepsi didominasi oleh perempuan. Namun demikian, pria pun sebenarnya memiliki peran penting dan bisa turut serta dalam mendukung program KB.

Dalam perkembangan terkini, perhatian masyarakat kembali tertuju pada program KB setelah kebijakan baru yang digulirkan oleh tokoh politik Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Belajar dari Jessica Iskandar: Kasih Sayang Penuh Sangat Mendukung Tumbuh Kembang Sang Buah Hati

Salah satu poin utama dari kebijakan tersebut adalah mendorong pelaksanaan metode KB vasektomi bagi pria. Hal ini menjadi langkah strategis dalam memperluas peran laki-laki dalam perencanaan keluarga.

Vasektomi adalah prosedur medis yang dilakukan pada pria dengan cara memotong atau menutup saluran vas deferens, yakni saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra.

Dengan tindakan ini, sperma tidak akan keluar saat ejakulasi, sehingga mencegah terjadinya pembuahan.

Baca Juga: Inilah Beberapa Jenis Gangguan pada Kesehatan Mental, Gen Z Wajib Tahu!

Menurut Pusat Data dan Analisa Tempo, vasektomi merupakan metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif dan bersifat permanen.

Meski bersifat permanen, vasektomi tidak memengaruhi fungsi seksual pria. Produksi hormon testosteron tetap berjalan normal, dan kemampuan ereksi maupun orgasme tidak terganggu.