Atasi Overthinking dengan CBT, Solusi Ampuh Masalah Kesehatan Mental

photo author
- Kamis, 29 Mei 2025 | 14:29 WIB
Ilustrasi Overthinking. Atasi Overthinking dengan CBT, Solusi Ampuh Masalah Kesehatan Mental
Ilustrasi Overthinking. Atasi Overthinking dengan CBT, Solusi Ampuh Masalah Kesehatan Mental

BINGKAINASIONAL.COM - Overthinking atau berpikir berlebihan adalah salah satu penyebab umum kecemasan dan stres mental.

Meski sering dianggap sebagai hal biasa, overthinking yang terus-menerus bisa mengganggu fungsi sehari-hari.

Salah satu metode yang telah terbukti ampuh dalam menangani permasalahan ini adalah Cognitive Behavior Therapy (CBT) atau Terapi Perilaku Kognitif.

Dalam sebuah hasil study menjelaskan bahwa CBT berperan dalam membantu seseorang mengidentifikasi serta mengubah pola pikir otomatis yang tidak logis, yang kerap kali menjadi pemicu munculnya gangguan emosional seperti overthinking.

Apa Itu Overthinking?

Overthinking merupakan kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan dan terus-menerus tanpa menemukan penyelesaian yang pasti.

Umumnya, hal ini berkaitan dengan penyesalan terhadap kejadian di masa lalu atau kekhawatiran mengenai hal-hal yang belum terjadi di masa depan.

Asyanti menjelaskan bahwa overthinking sering kali berakar dari distorsi kognitif, seperti:

1. Pola pikir dikotomis: menilai segala hal secara ekstrem, misalnya hanya menganggap hasil sebagai 'sepenuhnya sukses' atau 'benar-benar gagal'.

2. Labeling: memberikan cap negatif pada diri sendiri secara berlebihan hanya karena mengalami kegagalan yang sebenarnya sepele.

3. Overgeneralization: menyimpulkan satu kejadian negatif sebagai pola umum yang akan selalu terjadi.

Bagaimana CBT Bekerja?

CBT didasarkan pada pemahaman bahwa pikiran, perasaan, dan perilaku saling memengaruhi. Artinya, dengan mengubah cara berpikir kita, perasaan dan tindakan juga bisa berubah.

CBT tidak hanya berfokus pada gejala, tapi juga menggali keyakinan dasar yang tidak sehat yang mendorong pola pikir negatif. Terapi ini selanjutnya membimbing individu untuk mengubah pola pikir tersebut menjadi lebih logis dan sesuai dengan realitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aria Gumilar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X