Luka yang Tak Terlihat Ini Kerap Membekas Bagi Penyintas KDRT

photo author
- Senin, 23 Juni 2025 | 11:14 WIB
Foto Ilustrasi: Luka Psikologis Para Penyintas KDRT (Pixabay/RosZie)
Foto Ilustrasi: Luka Psikologis Para Penyintas KDRT (Pixabay/RosZie)

BINGKAINASIONAL.COM - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bukan hanya soal luka fisik tetapi juga luka mental yang tak terlihat.

Luka psikologis yang dialami oleh para penyintas KDRT sangat berdampak terhadap kesehatan mental.

Menurut Musrayani Usman dalam laporan WHO, korban kekerasan dalam rumah tangga cenderung mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Baca Juga: Introvert Wajib Menyimak, Tradisi Khas Sunda Ini Bisa Atasi Rasa Terisolasi dari Lingkungan

Gangguan tidur, kilas balik trauma, rasa takut, hingga kehilangan harga diri dan semangat hidup adalah gejala umum yang dialami penyintas.

Korban yang Terjebak

Kekerasan yang berulang menciptakan siklus yang sulit diputus. Banyak korban tetap bertahan karena:

1. Ketergantungan finansial terhadap pasangan

2. Takut anak-anak kehilangan figur ayah/ibu

3. Stigma sosial, seperti anggapan bahwa rumah tangga harus dijaga apapun yang terjadi

4. Tekanan keluarga yang menyarankan sabar atau bertahan demi anak-anak

Butuh Perlindungan, Bukan Penghakiman

Menurut Cut Rita Zahara, langkah paling jelas tentu saja dengan menjamin perlindungan hukum bagi para korban.
Namun, perlindungan hukum saja tidak cukup.

Para penyintas juga membutuhkan dukungan psikologis untuk pulih dari trauma. Sayangnya, layanan kesehatan mental di Indonesia masih belum merata.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Mugni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X