Fenomena Social Battery: Kenapa Gen Z Sering Tiba-Tiba Lelah?

BINGKAINASIONAL.COM - Pernah merasa kelelahan sosial padahal cuma nongkrong sebentar? Itu bukan kamu yang aneh, itu social battery milik Gen Z yang habis.

Social battery adalah istilah untuk menggambarkan seberapa lama seseorang bisa bertahan dalam interaksi sosial sebelum merasa lelah.

Bagi banyak Gen Z, bersosialisasi memang penting, tapi energi mereka terbatas. Terlalu lama bisa bikin overthinking bahkan cemas berlebihan.

Meskipun terlihat ceria di luar, banyak dari mereka butuh waktu istirahat setelah interaksi panjang, bahkan jika itu bersama teman dekat.

Baca Juga: Quiet Luxury: Gaya Elegan Tanpa Harus Teriak Kemewahan

Fenomena ini juga muncul karena kebiasaan online yang dominan, di mana interaksi nyata terasa lebih menguras tenaga dan emosi.

Tidak aneh kalau banyak Gen Z yang setelah kumpul, langsung "hilang" seharian untuk recharge dengan nonton, tidur, atau menyendiri.

Mereka lebih nyaman dengan obrolan bermakna, bukan basa-basi. Small talk kadang terasa melelahkan dan membuat suasana jadi kaku.

Social battery bukan alasan untuk menghindar, tapi jadi sinyal tubuh dan pikiran untuk menjaga keseimbangan antara diri sendiri dan lingkungan.

Gen Z juga mulai terbuka soal kebutuhan ini, bahkan tak malu bilang, “Aku butuh waktu sendiri dulu, ya.”

Bentuk self-awareness ini sebenarnya baik, karena bisa mencegah kelelahan mental dan relasi yang dipaksakan.

Ada juga yang membatasi durasi nongkrong, misalnya hanya dua jam, supaya tetap bisa menikmati interaksi tanpa merasa terkuras.

Mengatur social battery jadi skill penting zaman sekarang, apalagi dengan tekanan sosial dan ekspektasi pergaulan yang semakin tinggi.

Menjaga batas energi sosial bukan berarti antisosial. Justru itu cara mencintai diri agar tetap sehat secara emosional.