BINGKAINASIONAL.COM - Tren baru kembali mengguncang TikTok, kali ini datang dari dunia drama Korea terbaru. Serial S Line yang tayang perdana 11 Juli 2025 langsung bikin geger warganet.
Bukan hanya karena ceritanya yang unik, tapi juga karena satu elemen visual yang viral: garis merah di atas kepala yang jadi simbol hubungan antar karakter.
Visual ini cepat menyebar dan jadi bagian dari TikTok viral bulan Juli. Banyak kreator ikut meramaikan tren ini dengan versi editan dan parodi masing-masing.
Tak heran jika tagar #trenSLine membanjiri FYP. Video parodi, filter garis merah, hingga konten sindiran soal hubungan toxic bermunculan di berbagai platform.
Konsep garis merah ini hanya bisa dilihat dengan kacamata khusus di cerita. Tapi dampaknya nyata: memicu diskusi sosial dan visual yang melekat di ingatan.
Baca Juga: Menulis Diary Kembali Tren: Merawat Pikiran Lewat Tinta Pena
Garis itu menghubungkan dua orang yang pernah berhubungan intim. Sebuah metafora menarik, tapi juga bikin penonton berpikir ulang tentang batas privasi.
Beberapa netizen menganggap tren ini kreatif. Bahkan banyak yang menjadikannya sebagai cara menyindir mantan, gebetan, atau teman lama dengan cara lucu.
Namun, di balik kelucuan dan kreativitasnya, tren ini memicu perdebatan. Banyak yang khawatir visual seperti ini bisa membuka aib atau mempermalukan orang lain.
Psikolog dan media pun angkat suara. Mereka menyarankan pengguna lebih bijak saat membuat atau membagikan konten dengan unsur sensitif seperti tren ini.
Di sisi lain, tren ini jadi ruang eksplorasi kreatif. Banyak yang membuat video sinematik, konten reflektif, hingga edukasi soal pentingnya menjaga privasi digital.
Sayangnya, tak sedikit yang menggunakan tren ini untuk menyindir secara langsung. Hal itu bisa melukai, apalagi jika disebarkan tanpa persetujuan orang terkait.
Tren TikTok memang cepat berubah. Hari ini bisa lucu dan viral, tapi besok bisa jadi kontroversial. Apalagi jejak digital bisa bertahan sangat lama.
Kalau kamu mau ikut tren ini, sebaiknya bijak dan kreatif. Gunakan untuk berkarya, bukan untuk menyindir atau membongkar rahasia masa lalu.
Artikel Terkait
Menilik Sentra Tenun Jembrana, 'Markasnya' Seni Tenun dan Songket Khas Bali
Quiet Luxury: Gaya Elegan Tanpa Harus Teriak Kemewahan
Fenomena Social Battery: Kenapa Gen Z Sering Tiba-Tiba Lelah?
Kafe Estetik Lebih dari Sekadar Tempat Ngopi, Tren Gaya Hidup Baru Lewat Nongkrong
Menariknya Wisata Kebun Raya Jagatnatha, Punya Koleksi Tanaman Upakara dan Usada