BINGKAINASIONAL.COM - Banyak orang mengira stres hanya berdampak pada kesehatan mental. Padahal, stres yang berlangsung terus-menerus dapat memicu berbagai gangguan fisik serius, termasuk kanker.
Hal ini khususnya menjadi perhatian bagi perempuan yang kerap menghadapi tekanan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di lingkungan kerja.
Dalam buku Kanker Bukan Akhir Dunia karya Tim Indscript Creative bersama Tri, dijelaskan bahwa stres dan ketegangan yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Komisi VI DPR RI Mempertanyakan Praktik Kuota Hangus Telkomsel yang Dinilai Kejam
Ketika imunitas menurun, tubuh menjadi lebih rentan terserang berbagai penyakit, salah satunya kanker.
Salah satu jenis kanker yang disebut rentan dipicu oleh stres adalah kanker limfoma atau kanker getah bening.
Ketika sistem imun melemah, sel-sel abnormal dalam tubuh dapat berkembang tanpa pengawasan, dan dalam jangka panjang bisa menjadi sel kanker.
Tak hanya itu, stres juga berpengaruh pada keseimbangan hormon endokrin yaitu hormon yang berperan dalam mengatur pertumbuhan sel, metabolisme, dan proses perbaikan DNA.
Baca Juga: Mensos Pastikan Kesiapan Sekolah Rakyat untuk Beroperasi, Seluruh Komponen Sudah Siap
Gangguan pada hormon ini bisa mengacaukan regenerasi sel alami dan meningkatkan risiko munculnya sel-sel ganas.
Menurut Tim Indscript Creative bersama Tri Ketika hormon endokrin tidak berfungsi dengan baik karena stres berkepanjangan, maka tubuh kehilangan kemampuan optimalnya untuk memperbaiki kerusakan DNA.
Hal inilah yang dapat membuka jalan bagi kanker berkembang.
Baca Juga: Persis Solo Resmi Datangkan Amunisi Baru untuk Tim Kepelatihan Jelang Liga 1 2025/2026
Melihat besarnya dampak stres terhadap tubuh, penting bagi perempuan untuk mulai memprioritaskan kesehatan mental.
Menjaga ketenangan pikiran bukan hanya soal kenyamanan hidup, tapi juga menjadi salah satu upaya mencegah penyakit kronis.