Bingkai Nasional – Cuaca panas ekstrim mulai menghantui di beberapa titik wilayah Indonesia, dan hal tersebut juga hampir terjadi di seluruh Negara Asia.
Cuaca panas yang ekstrim tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan tubuh jika terpapar lama terik matahari, tapi juga bisa berdampak buruk bagi kendaraan pribadi, khususnya kendaraan beroda empat.
Memarkirkan kendaraan mobil dibawah terik matahari secara langsung dan dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan resiko kebakaran pada kendaraan.
“Saat terjemur di bawah panas terik di Indonesia, suhu di dalam kabin dan ruang mesin mobil dapat mencapai lebih dari 60 derajat Celcius, bahkan bisa mencapai 70 derajat Celcius,” kata Yannes Martinus Pasaribu, Pengamat otomotif sekaligus dosen Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dari pendapatnya, usia mobil juga mempengaruhi, jika secara usia mobil sudah terbilang tua atau kurang terawat bisa menimbulkan kerusakan regas pada sistem isolasi plastik kelistrikan, atau selang karet saluran bahan bakar, hingga membuat suhu luar mobil turut meningkatkan risiko kebakaran.
“Suhu yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada kabel-kabel atau selang-selang kendaraan yang dapat mengakibatkan kebocoran. Suhu yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko kebocoran pada sistem bahan bakar atau minyak pelumas kendaraan,” jelasnya.
Baca Juga: Cegah Kebakaran Hutan Akibat Kemarau, Pemerintah Akan Modifikasi Cuaca Di Akhir Februari 2023
Suhu tinggi akan mempercepat penguapan bahan bakar, menurut Yannes Martinus.
Karena suhu yang sangat tinggi, misal hingga 60 derajat Celcius, bahan bakar dalam tangki kendaraan akan menguap lebih cepat, jika dibandingkan dengan suhu tangki kendaraan dalam kondisi normal.
“Selain itu, penguapan yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kebocoran pada sistem bahan bakar yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terjadinya kebakaran pada kendaraan,” ungkapnya.
Hal tersebut terbukti dari beberapa kasus yang telah terjadi, banyak kasus atau informasi yang beredar mengenai kebakaran yang terjadi pada kendaraan khususnya pada mobil.
Diduga akibat cuaca panas ekstrim, banyak sejumlah kendaraan terbakar tiba-tiba di beberapa belahan dunia yang terpapar cuaca panas yang ekstrim pada beberapa pekan terakhir.
“Suhu panas ekstrem melanda negara-negara Asia sepekan terakhir. Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan tergolong panas,” informasi dari Plt Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan di Jakarta.
Dodo Gunawan mengungkapkan, jika beberapa penyebab suhu panas di Indonesia terjadi karena dinamika atmosfer yang tidak biasa, dan suhu panas bulan April di Wilayah Asia Selatan secara Klimatologi dipengaruhi gerak semu Matahari.***
(Nur Khofifa)
Artikel Terkait
Daftar Daerah Yang Terdampak Cuaca Panas Ekstrem Di AS. Panasnya Bisa Bikin Meninggal
Suhu Cuaca Di Arab Saudi Capai 45 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diingatkan Akan Bahaya Kaki Melepuh
Penyebab Bunyi Tek Tek Pada Mesin Mobil dan Cara Mengatasinya
Kenali Penyebab Rembesan Oli Pada Mobil, Bagaimana Penanganannya?
Cara Mengatasi Rembesan Oli Pada Mobil Tanpa Harus Bongkar Mesin