BINGKAINASIONAL.COM - Skuad PSIM Yogyakarta menjalani tradisi ziarah ke makam raja-raja, menjelang bergulirnya kompetisi Super League 2025/2026.
Klub berjuluk Laskar Mataram tersebut melaksanakan tradisi tersebut dengan diikuti hampir seluruh pemain.
Bukan hanya mempererat kekompakan tim, ziarah ke Kotagede dan Imogiri ini merupakan agenda rutinan bagi PSIM.
Baca Juga: Geely Tampil Memukau di GIIAS 2025 Bawa Teknologi Canggih dan Desain Premium
Selain itu, tradisi ini juga menjadi media refleksi dan pengenalan budaya serta sejarah raja-raja di sekitar Yogyakarta.
Para pemain tampak mengenakan pakaian adat yang khusus dipakai untuk ziarah, guna menambah nuansa sakral dalam kegiatan ini.
Salah satu pemain yang baru merasakan tradisi tersebut yakni Raka Cahyana membagikan pengalamannya.
Baca Juga: Hadir di Indonesia, LEPAS Debut Perdana Lewat GIIAS 2025
"Saya ada keturunan Jawa, tetapi baru kali ini, saya benar-benar melaksanakan budaya Jawa. Rasanya sangat antusias sekali,” kata Raka, dikutip dari laman I League pada Kamis 24 Juli 2025.
Tim sempat berfoto bersama, kemudian satu per satu memasuki area makam Kotagede untuk melakukan ziarah.
Seluruh prosesi di dalam makam dilakukan tanpa dokumentasi, demi menjaga kekhusyukan dan menghormati tradisi yang ada.
Baca Juga: Heboh Istri Geruduk Suami Diduga Polisi di Rumah Selingkuhannya, Propam Sampai Harus Turun Tangan
“Rasanya khusyuk sekali ketika di dalam tadi. Kami diceritakan tentang sejarah makam-makam para raja di sini cukup detail, seperti kenapa kepala dan tubuh dimakamkan terpisah, dan banyak cerita yang lain,” ujarnya.
Dari Kotagede, aktivitas kemudian dilanjutkan ke makam raja-raja di Imogiri. Suasana khidmat juga begitu terasa di Imogiri.
Artikel Terkait
Xiaomi Pad Mini Siap Rilis Global 2025 dengan Layar 8,3 Inci dan Port USB C
Waspadai Harga Tiket GIIAS 2025, Pilih Jadwal Bijak agar Hemat
Kebijakan Tarif AS Salahi Prinsip Multilateral, Banggar Minta Bubarkan Saja!
Usulan Tak Biasa Prabowo, Minta Universitas Buka Jurusan Serakahnomics
Kelakar Prabowo Ketika Dikasih Teh Bukan Kopi: Ini Staf Saya Enggak Benar