Bingkai Nasional - Siapa sih yang tidak kenal Buya Hamka? Kemungkinan bagi pelajar kelahiran 90-an sampai 2000-an awal tentu dan pasti mengenal beliau.
Karena, banyak sekali karya serta kata-kata yang bermakna serta bijak yang sudah familiar di sekitar kita untuk membangkitkan semangat juang para pemuda-pemudi.
Buya Hamka dikenal sebagai seorang sastrawan yang sangat berpengaruh dalam dunia sastra, selain itu beliau juga adalah seorang Ulama’ yang terkenal.
Baca Juga: Biografi Buya Hamka, dan Beberapa Kata Mutiaranya Untuk Kehidupan!
Banyak sekali karya-karya beliau yang sangat fenomenal juga bisa menyentuh hati, apalagi kita meresepinya dengan baik dan penuh makna.
Pastinya, tiba-tiba air mata tidak terbendunglah yang akan menjawab, jika kita membacanya dengan penuh makna.
Dalam karya-karyanya, banyak sekali kata-kata bijak beliau, yang mana akan penulis cantumkan beberapa poin di bawah ini. Di antaranya adalah:
- Jelas bahwa rumah tangga yang damai adalah kombinasi antara kekuatan laki-laki dan kelembutan perempuan.
- Satu hati lebih mahal dari pada senyuman. Satu jiwa lebih berharga dari pada sebentuk cincin.
- Saya akan pikul rahasia itu jika engkau percayakan kepada saya dan saya akan masuk ke dalam perbendaharaan hati saya dan kemudian saya kunci pintu erat-erat. Kunci itu akan saya lemparkan jauh-jauh sehingga seorang pun tak dapat mengambilnya ke dalam lagi.
- Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik.
- Tegakkan cita-cita lebih dahulu sebelum lanjut berusaha.
- Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera di tangan pencuri.
- Al-Qur’an yang dibaca dengan baik adalah tanda jiwa yang penuh dengan makanan bergizi.
- Janji Tuhan sudah tajalli, mulialah umat yang teguh iman. Allah tak pernah mungkin janji tarikh riwayat jadi pedoman.
- Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi atas Keesaan Allah.
- Tuan boleh kata muslim itu fanatik, tapi tuan harus dengan kata hati tuan bahwa itu adalah modal besar bagi kemerdekaan Indonesia untuk tuan tahu, itu bukanlah fanatik, itu adalah gairah.
***
(IHWANUN NAFI)
Artikel Terkait
Kehidupan Buya Hamka: Seorang Sastrawan Indonesia