Membangun Dunia yang Toleran: Pelajaran dari Sikap Umar bin Khattab terhadap Agama Lain

photo author
- Jumat, 10 November 2023 | 20:59 WIB
Pelajaran dari Sikap Umar bin Khattab terhadap Agama Lain (Tangkapan layar)
Pelajaran dari Sikap Umar bin Khattab terhadap Agama Lain (Tangkapan layar)

Bingkai Nasional - Dalam sejarah Islam, salah satu tokoh yang paling dikenang adalah Umar bin Khattab, Khalifah kedua umat Islam.

Tidak hanya sebagai seorang pemimpin politik dan agama, Umar bin Khattab dikenal karena sikap toleransinya terhadap agama-agama lain, yang memberikan pelajaran berharga tentang keberagaman dan harmoni dalam masyarakat.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kebijaksanaan dan keberanian Umar bin Khattab dalam membangun dunia yang toleran, dengan fokus pada catatan penaklukannya, perjanjiannya dengan Patriarkh Kristen Sefronius, dan perintahnya agar umat Muslim, Kristen, dan Yahudi hidup berdampingan di Yerusalem.

Umar bin Khattab adalah sosok yang bijaksana, adil, dan berani.

Baca Juga: Khalifah di bumi: bagaimana anak muda Muslim di Indonesia berjuang untuk lingkungan berlandaskan agama

Sebagai khalifah, ia menunjukkan sikap toleransi yang luar biasa terhadap agama-agama lain, menghormati keberagaman dan kepercayaan masyarakat yang ia pimpin.

Kepemimpinannya didasarkan pada prinsip-prinsip Islam, termasuk keadilan, toleransi, dan rasa hormat terhadap hak-hak asasi manusia.

Catatan Penaklukan Umar bin Khattab

Salah satu momen paling signifikan dalam sejarah toleransi agama oleh Umar bin Khattab adalah penaklukan Yerusalem pada tahun 637 Masehi.

Ketika pasukan Islam memasuki kota tersebut, Umar bin Khattab memastikan bahwa gereja-gereja dan situs-situs suci Kristen dihormati dan tidak dirusak.

Tindakan ini mencerminkan penghargaannya terhadap tempat-tempat ibadah agama Kristen.

Perjanjian dengan Patriarkh Kristen Sefronius

Ketika Umar bin Khattab tiba di Yerusalem, ia mengadakan perjanjian dengan Patriarkh Kristen Sefronius.

Baca Juga: Al-Razi: Filusuf Muslim Sekaligus Penemu Penyakit Cacar

Perjanjian ini menjamin keamanan umat Kristen dan tempat-tempat suci mereka di kota tersebut.

Dalam perjanjian ini, Umar bin Khattab berjanji untuk melindungi gereja-gereja dan memastikan bahwa hak-hak agama Kristen dihormati.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan sikap toleransi Umar bin Khattab terhadap agama Kristen, tetapi juga membangun dasar bagi harmoni antaragama di Yerusalem.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Meidy Achmad Harish

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menggapai Makna di Balik Perjalanan Isra Miraj

Kamis, 8 Februari 2024 | 07:31 WIB

10 Kata-Kata Yang Bermakna Dari Buya Hamka

Sabtu, 25 November 2023 | 17:12 WIB

Terpopuler

X