Bingkai Nasional - Kemarin, Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru saja mengeluarkan fatwa mengenai haramnya menggunakan produk-produk yang mendukung Israel.

Fatwa haramnya produk yang mendukung Israel dari MUI ini menimbulkan pertanyaan apakah semua produk yang mendukung Israel harus dijauhi tanpa pengecualian atau ada pengecualiannya.

Mendengar hal tersebut, Buya Yahya, memberikan tanggapannya terkait fatwa tersebut.

Baca Juga: Maksud Fatwa MUI Soal Haram Beli Produk Israel

Sebelum fatwa MUI dikeluarkan, Buya Yahya menjelaskan bahwa sejak dulu, umat Islam seharusnya sudah memiliki kesadaran untuk tidak menggunakan produk-produk yang mendukung kezaliman, termasuk kezaliman terhadap kaum Muslimin.

Ini bukanlah sesuatu yang baru, karena sebelum fatwa MUI, umat Islam seharusnya sudah memiliki fatwa cinta dan kasih terhadap sesama.

Buya Yahya memberikan gambaran bahwa jika seseorang tidak dapat membantu saudara-saudara Muslim di Palestina secara langsung, setidaknya dia tidak boleh membantu produk-produk yang mendukung Israel.

Ini adalah bentuk tanggung jawab moral untuk tidak turut serta dalam mendukung kezaliman.

Dalam tanggapannya, Buya Yahya juga mengajak umat Islam untuk lebih mendukung produk-produk saudara-saudara Muslim.

Banyak produk dari kaum Muslimin yang belum mendapat dukungan, padahal kualitasnya tidak kalah baik.

Buya Yahya menekankan pentingnya untuk memberikan dukungan kepada saudara-saudara Muslim yang berusaha berjuang melalui usaha mereka.

Dalam video yang diunggah Youtube Channel Al-Bahjah TV pada 12 November 2023, Buya Yahya juga memberikan pesan agar umat Islam tidak ragu-ragu dalam menjalankan perintah untuk membantu sesama, terutama saudara-saudara Muslim di Palestina.

Baca Juga: Aliansi Mahasiswa Bagu Mengutuk Keras Tindakan Israel Kepada Palestina, Dan Menyuarakan Kemerdekaan Palestina!

Meskipun ada konsekuensi seperti kehilangan pekerjaan atau penggunaan jasa yang lebih mahal, hal tersebut sebanding dengan kezaliman yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina.

Dengan tegas, Buya Yahya menyampaikan bahwa hati nurani harus tetap hidup dan tidak boleh mati.