5. Bangun Relasi Sosial yang Sehat
Teman yang suportif bisa jadi tempat curhat dan sumber semangat. Hindari pertemanan yang membuat kamu merasa rendah diri atau tertekan.
6. Kelola Stres dengan Bijak
Kenali tanda-tanda stres seperti gampang marah, sulit tidur, malas beraktivitas. Kalau ini muncul, coba teknik relaksasi seperti meditasi, journaling, atau ngobrol dengan orang terdekat.
7. Batasi Waktu dengan Gadget
Scrolling tanpa henti bisa bikin overthinking dan lelah mental. Coba atur waktu online dan beri jeda dari layar terutama sebelum tidur.
8. Jangan Ragu Minta Bantuan
Kamu tidak harus kuat terus. Kalau merasa kewalahan, jangan segan untuk bicara dengan guru, orang tua, konselor, atau profesional kesehatan mental.
Baca Juga: Waspadai Risiko Psikotik Selama Kehamilan, Siapa yang Paling Rentan?
Kesimpulannya, menjaga keseimbangan hidup itu penting bukan hanya agar tetap berprestasi, tapi juga agar tetap bahagia.
Seperti yang diungkapkan Yustina Ngatini, hidup remaja memang penuh tantangan, tapi dengan langkah-langkah tepat, kamu bisa tetap waras dan berkembang secara sehat.***
Artikel Terkait
Pentingnya Vitamin A untuk Bumil, Mendukung Kesehatan Ibu dan Perkembangan Janin
Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Nanas? Ini Penjelasan Medisnya
Waspadai Risiko Psikotik Selama Kehamilan, Siapa yang Paling Rentan?
20 Manfaat Air Kelapa Hijau, Minuman Segar yang Kaya Khasiat
Sinopsis Drakor Mercy for None: Kisah Mantan Gangster Kembali ke Dunia Hitam demi Misi Balas Dendam