Digital Detox Weekend, Gaya Baru Gen Z untuk Jaga Kesehatan Mental

BINGKAINASIONAL.COM - Scroll tanpa henti bisa menyenangkan, tapi juga melelahkan. Itulah alasan mengapa Gen Z mulai rutin menjadwalkan digital detox setiap akhir pekan.

Digital detox bukan berarti anti teknologi. Ini cara sadar untuk mengistirahatkan otak dan emosi dari derasnya informasi dan tuntutan media sosial.

Selama detox, mereka menonaktifkan notifikasi, log out akun media sosial, bahkan mematikan ponsel seharian penuh untuk menikmati dunia nyata serta menjaga kesehatan mental.

Banyak yang mengganti waktu online dengan aktivitas offline seperti membaca buku, melukis, masak, atau sekadar tidur siang tanpa gangguan.

Manfaatnya dirasakan langsung adalah pikiran jadi lebih tenang, tidur lebih nyenyak, dan rasa cemas akibat FOMO perlahan berkurang.

Baca Juga: Tren S Line Viral di TikTok: Antara Visual Keren dan Batas Privasi yang Mengkhawatirkan

Beberapa juga menulis jurnal selama detox, merefleksikan perasaan mereka tanpa harus mencampuradukkannya dengan informasi dari luar.

Digital detox jadi gerakan personal yang makin populer, terutama setelah Gen Z sadar media sosial bisa memicu overthinking atau perbandingan hidup yang tak sehat.

Ada juga yang memilih pergi ke tempat tanpa sinyal, seperti gunung atau hutan, sebagai bentuk detoksifikasi yang lebih menyeluruh.

Tidak sedikit dari mereka yang mengajak teman untuk melakukan detox bersama, agar tetap terhubung secara nyata tanpa gangguan digital.

Setelah detox, mereka merasa lebih “hadir” saat berbicara, lebih fokus saat bekerja, dan tidak mudah terdistraksi oleh dunia maya.

Gen Z mulai mempraktikkan self-care berbasis kesadaran, termasuk menyadari kapan harus berhenti dan memberi ruang untuk diri sendiri.

Mereka menganggap detox bukan tren, tapi kebutuhan mental yang harus dijaga rutin seperti olahraga atau makan sehat.

Digital detox juga mengurangi rasa lelah sosial yang muncul akibat terus menerus harus tampil “baik-baik saja” di layar.