Bingkai Nasional - Rene Descartes lahir di La Haye, yaitu Negara Perancis pada 31 Maret 1596. Pada usia ke satu tahun ia di tinggal ibunya meninggal, peristiwa itulah yang membuatnnya
terpukul yang membuatnya merasa khawatir terus dikemudian hari.
Descartes adalah seorang filusuf berkebangsaan Perancis dan ia beragama katholik sekaligus sebagai penganut bid’ah Galileo yang pada waktu itu masih di tentang oleh para tokoh-tokoh gereja (Anggriani).
Descartes juga dikenal sebagai Renatus Cartesius. Dia merupakan seorang filusuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang sangat penting adalah Discours de la method (1637) dan Meditationes De Prima Philosophia (1641).
Baca Juga: Karya-Karya Tulisan Mengagumkan Dari Tokoh Filusuf Ibnu Arabi Yang Bisa Kalian Ketahui
Rene Descartes sering disebut sebagai “Bapak filsafat Modern”, menurut Bernand Russel gelar itu di berikan kepada Descartes karena dialah orang yang pertama pada zaman modern yang membangun filsafat yang berdiri di atas keyakinan diri sendiri yang di hasilkan oleh pengetahuan rasional. (Mursyid Fikri, “Rasionalisme Descartes dan Implikasinya Terhadap pemikiran Pembaharuan Islam Muhammad Abduh”, 2018).
Dia sekolah di Universitas Jesuites di La Fleche dari tahun 1604-1612 M, yang tampaknya telah memberikannya dasar-dasar matematika modern, jauh lebih baik dari pada yang bisa diperolehnya dari kebanyakan Universitas pada waktu itu.
Pada tahun 1612, dia pergi ke paris, namun kehidupan di sana menurut Descartes sangatlah membosankan dan kemudian dia ingin mengasingkan dirinya yang pada saat itu ke daerah terpencil di Fuborg St. Germain untuk menekuni Geometri.
Baca Juga: Manfaat Mempelajari Filsafat Sosial Menurut Beberapa Tokoh Filsafat
Namun demikian, teman-temannya menemukannya, maka dia berusaha untuk lebih menyembunyikan diri, dia mendaftar sebagai tentara Belanda pada tahun 1617.
Pada tahun 1612, Descartes berhenti dari medan perang dan setelah berkelana ke Italia, lalu ia menetap di Paris (1625). Tetapi setelah tiga tahun kemudia ia masuk tentara lagi dan tidak lama keluar lagi dan pada akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan kehidupannya di Belanda.
Disinilah ia menetap selama 20 tahun (1629-1649) dalam iklim kebebasan berfikir. Di negeri inilah, ia dengan sangat leluasa menyusun karya-karyanya di bidang ilmu dan filsafat.
Meskipun Descartes tidak pernah menikah tetapi dia mempunyai seorang anak perempuan kandung yang meninggal pada usia ke lima tahun, peristiwa ini menurutnya merupakan satu kesedihan paling lama selama hidupnya Descartes.
Baca Juga: Al-Razi: Filusuf Muslim Sekaligus Penemu Penyakit Cacar
Descartes menghabiskan masa hidupnya di Swedia tatkala ia memenuhi undangan Ratu Christine yang menginginkan pelajaran-pelajaran darinya.
Artikel Terkait
Al-Razi: Filusuf Muslim Sekaligus Penemu Penyakit Cacar
J. Robert Oppenheimer: Ilmuwan dan Sains dalam Kontroversi
Karya-Karya Tulisan Mengagumkan Dari Tokoh Filusuf Ibnu Arabi Yang Bisa Kalian Ketahui