Di mana pemikiran Al-Farabi ini banyak dipengaruhi oleh konsep Plato yang menyamakan negara dengan tubuh manusia.
Ada kepala, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya yang mana masing-masing memiliki fungsi tertentu.
Yang paling penting pada bagian tubuh adalah kepala, karena dari kepala lah (otak) segala perbuatan manusia dikendalikan, sedangkan untuk mengendalikan kerja otak dilakukan oleh hati.
Demikian pula dengan suatu negara.
Baca Juga: Biografi Buya Hamka, dan Beberapa Kata Mutiaranya Untuk Kehidupan!
Bahwa menurut Al-Farabi yang sangat berperan penting dari sebuah negara adalah pemimpinnya atau sebuah penguasanya bersama-sama dengan bawahannya.
Sebagaimana halnya jantung dan organ-organ tubuh yang lebih rendah secara berturut-turut.
Penguasa itu haruslah orang yang lebih unggul baik dalam bidang intelektual maupun juga dalam segi moralnya.
Di samping daya profetik yang dikaruniakan Tuhan kepadanya, ia harus memiliki kualitas-kualitas berupa sebuah kecerdasan, ingatan yang baik, pikiran yang tajam, cinta pengetahuan, sikap moderat, cinta pada kejujuran, kemurahan hati, kesederhanaan, cinta pada keadilan, serta kesehatan jasmani dan rohani juga tidak lupa kefasihan berbicara.
Kepala negara harus mempunyaii akal tingkatan ketiga (‘aql mustafad) agar berkomunikasi dengan akal ke 10.***
Artikel Terkait
Biografi Heru Budi Hartono, ASN Kepercayaan Jokowi
Biografi Ustadzah Halimah Alaydrus Yang Viral Di TikTok Karena Tausiyahnya Yang Menyentuh
Biografi Ibnu Sina: Bapak Kedokteran Dunia
Biografi Sejarah Pramoedya Ananta Toer: Pejuang Kata
Biografi Al-Neyadi: Astronot Pertama Dari Dunia Arab Yang Melakukan Perjalanan Luar Angkasa