Bingkai Nasional – Migrain pada umumnya memiliki gejala sakit kepala yang terjadi pada salah satu sisi kepala.
Namun, tahukah Anda bahwa ada migrain yang tanpa disertai sakit kepala, yang disebut sebagai silent migraine?
Founder & Medical Director Integrative Headache Medicine of New York Laura R. Natbony kepada Livestrong.com mengatakan silent migraine merupakan salah satu sub penyakit migrain dengan gejala tanpa sakit kepala.
"Artinya, ada perubahan penglihatan, sensorik, bicara, dan/atau motorik yang tidak disertai nyeri kepala," kata Natbony.
Baca Juga: 5 Tips Meredakan Sakit Kepala Tanpa Obat Dan Ampuh
Pada umumnya, penyakit migrain dibagi menjadi empat fase yaitu prodrome (peringatan), aura, sakit kepala, dan postdrome (pasca sakit kepala).
Namun dalam penelitian, penderita silent migraine tidak mengalami fase sakit kepala dan mungkin juga tidak mengalami postdrome.
Untuk saat ini, penyebab pasti dari silent migraine belum dapat dipahami sepenuhnya.
Namun, dalam beberapa penelitian mengatakan jika kondisi tersebut mungkin mungkin disebabkan oleh penembakan neuron yang bergerak melintasi korteks visual di otak sehingga membawa perubahan visual, menurut National Library of Medicine (NLM).
Natbony juga mengatakan bahwa pemicu silent migraine termasuk karena stress berat, perubahan cuaca, perubahan hormon, pergeseran dalam rutinitas harian, cahaya terang, makanan atau obat-obatan tertentu, bahkan karena gangguan tidur.
"Diperkirakan bahwa pemicu tersebut memicu reaksi berantai di otak yang mengarah pada pelepasan zat inflamasi, yang dapat menyebabkan sel saraf menjadi terlalu aktif. Ini bisa menyebabkan aura migrain tanpa sakit kepala," ungkap paparan Natbony.
Baca Juga: Bahaya Merkuri Bagi Kesehatan, Mulai Dari Sakit Kepala Hingga Gagal Ginjal
Mengenai gejala, Chief of the Headache Division di University of Miami Miller School of Medicine Teshamae Monteith, MD, FAHS menjelaskan jika gejala pada penyakit silent migrain yang paling jelas adalah aura.
"Paling sering adalah seperti melihat kilatan cahaya, bintik-bintik, pola, atau kehilangan penglihatan," ungkap Monteith.
Terdapat bebrapa gejala lainnya, diantaranya seperti gangguan bicara atau bahasa, lemah, mati rasa, vertigo, ketidakseimbangan, dan gejala lain yang sama seperti migrain biasa seperti mual, pusing, dan sensitif terhadap cahaya.
Artikel Terkait
5 Daftar Obat Tercemar Etilen Glikol Dirilis BPOM. Termorex Salah Satunya
BPOM Temukan Obat Sirup Dengan Takaran Etilen Glikol Yang Berlebih, Berikut Ini Daftar Nama Produknya
Daftar Obat Sirup yang Aman Untuk Anak Lulus Uji BPOM Bebas Etilen Glikol
Penggunaan Obat Bodrexin untuk Turunkan Demam Anak
GPFI Yakin Obat Sirup Akan Kembali Aman Dikonsumsi Jika Semua Pihak Transparan