BINGKAINASIONAL.COM – Di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan selalu terhubung, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas kita.
Sejak membuka mata di pagi hari, kita langsung mengecek notifikasi, mengisi waktu luang dengan menggulir layar, dan merasa terhubung dengan orang lain melalui dunia digital.
Namun, konektivitas yang konstan ini tidak selalu membawa dampak positif bagi kondisi mental. Justru, penggunaan media sosial secara berlebihan bisa menyebabkan tekanan psikologis yang tidak disadari.
Baca Juga: Pasutri Wajib Simak Ini Baik-Baik! Jangan Hancurkan Mental Anak Akibat Pertengkaran Orangtua
Memang, media sosial menyediakan banyak manfaat dari akses informasi instan, hiburan, hingga komunikasi lintas jarak.
Tapi jika tidak dibatasi, paparan berlebihan bisa berdampak negatif. Salah satunya adalah FOMO (fear of missing out), yakni rasa cemas karena merasa tertinggal dari apa yang orang lain lakukan, capai, atau pamerkan.
Melihat unggahan teman yang memamerkan perjalanan, pekerjaan, atau hubungan yang terlihat sempurna seringkali membuat kita membandingkan diri sendiri, merasa tidak cukup, dan kehilangan rasa percaya diri. Hal ini bisa berujung pada stres berkepanjangan.
Baca Juga: Benarkah Coklat Efektif Jaga Kesehatan Mental? Begini Penjelasan Ilmiahnya!
Menurut A. Kasandra Putranto dalam bukunya Teknologi dan Kesehatan Mental (2021), konsumsi media sosial yang tidak terkendali dapat memicu kecemasan, gangguan tidur, serta pandangan negatif terhadap diri, terutama pada generasi muda yang sangat aktif secara digital.
Banyak juga yang mengalami kelelahan digital, yakni kondisi mental akibat paparan terus-menerus terhadap layar dan arus informasi.
Gejalanya termasuk sulit tidur, susah berkonsentrasi, dan perasaan hampa setelah lama berada online. Jika terus berlanjut, hal tersebut bisa menimbulkan gejala depresi ringan hingga sedang.
Baca Juga: Dompet Tipis Tapi Stres Malah Menebal, Dampak Nyata Krisis Ekonomi Terhadap Kesehatan Mental
Karena itu, detoks digital menjadi semakin relevan. Ini adalah langkah sadar untuk mengurangi atau menghentikan penggunaan perangkat digital, terutama media sosial, selama waktu tertentu.
Tujuannya antara lain memulihkan keseimbangan emosi, meningkatkan konsentrasi, dan mempererat hubungan dengan lingkungan nyata.
Artikel Terkait
Mengenal Sindrom Tourette, Begini Gejala penyebab dan Cara Penanganannya!
Mengurus Dua Generasi, Lupa Diri Sendiri? Inilah Realita Generasi Sandwich
Dompet Tipis Tapi Stres Malah Menebal, Dampak Nyata Krisis Ekonomi Terhadap Kesehatan Mental
Benarkah Coklat Efektif Jaga Kesehatan Mental? Begini Penjelasan Ilmiahnya!
Pasutri Wajib Simak Ini Baik-Baik! Jangan Hancurkan Mental Anak Akibat Pertengkaran Orangtua