Ketidakstabilan Finansial Jadi Ancaman Nyata bagi Kesehatan Mental, Begini Cara Mengatasinya

photo author
- Sabtu, 24 Mei 2025 | 13:46 WIB
Ilustrasi: Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengak Kesulitan Ekonomi (pixabay)
Ilustrasi: Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengak Kesulitan Ekonomi (pixabay)

BINGKAI NASIONAL - Dalam beberapa tahun terakhir, ketidakstabilan finansial telah menjadi kenyataan yang dihadapi banyak individu.

Biaya hidup yang terus meningkat, pendapatan yang tidak menentu, serta tekanan ekonomi pascapandemi menempatkan banyak orang dalam kondisi stres berkepanjangan, hal tersebut adalah ancaman nyata bagi kesehatan mental.

Masalah keuangan tidak hanya berkaitan dengan angka dan tagihan semata, tetapi juga memiliki pengaruh langsung terhadap kondisi kesehatan mental.

Baca Juga: Rahasia Orang Hebat: Strategi Agar Mimpi Tetap Menyala Meski Dihujani Tekanan Hidup

Kecemasan, rasa putus asa, dan tekanan emosional kerap membayangi mereka yang tengah berjuang memenuhi kebutuhan dasar.

Dampak Psikologis Ketidakstabilan Finansial

Saat kondisi finansial tidak stabil, kesehatan mental sering kali menjadi korban pertama. Ketidakpastian terhadap masa depan apakah tagihan bisa dibayar, apakah kebutuhan pokok terpenuhi memicu stres kronis.

Baca Juga: Terapi Berbasis Game dan VR Therapy, Solusi Inovatif untuk Kesehatan Mental Masa Kini

Kecemasan meningkat ketika seseorang merasa kehilangan kendali atas situasi keuangannya, yang bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan atau bahkan depresi.

Ketegangan ini juga dapat memengaruhi hubungan interpersonal, memperburuk relasi dengan pasangan, keluarga, atau teman.

Dalam jangka panjang, tekanan mental yang berlarut-larut dapat mengganggu kualitas tidur, menurunkan produktivitas, dan memadamkan semangat untuk bangkit dari kesulitan.

Baca Juga: Persib Berlaga Bobotoh Bersorak! Fakta Unik Dibalik Sorakan di Tribun Bisa Jadi Terapi Ampuh

Kelompok yang Paling Rentan

Tidak semua orang mengalami dampak ketidakstabilan finansial dengan intensitas yang sama. Ada kelompok-kelompok tertentu yang lebih rentan secara psikologis karena tekanan ekonomi yang mereka hadapi lebih besar atau kompleks.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Mugni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X