BINGKAINASIONAL.COM - Gen Z sekarang demen banget hunting baju secondhand. Bukan karena nggak mampu beli baru, tapi thrifting udah jadi lifestyle kekinian.
Data TikTok tunjukkan #ThriftFlip dapat 8.4M views. Gen Z pamer kreativitas modifikasi baju thrift jadi outfit aesthetic.
Baju bekas sekarang punya nilai prestise. Label "vintage" bikin harga bisa lebih mahal dari baju baru di mall.
Baca Juga: Sudah Sehat Fisik, Tapi Bagaimana dengan Mentalmu? Cek 4 Tandanya di Sini
Thrift shop fisik selalu rame anak muda. Spot seperti Pasar Senen atau Bandung Thrift Store jadi destinasi weekend favorit.
Online thrifting juga booming. Akun IG @thrift.id dan @secondatee punya puluhan ribu followers peminat baju preloved.
Alasan utama? Ramah lingkungan. Gen Z sadar fast fashion penyumbang polusi terbesar. Thrifting kurangi sampah tekstil.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Nurhayati Subakat, Miliarder Sukses Selalu Utamakan Kepentingan Banyak Orang
Kualitas baju vintage sering lebih bagus. Bahan denim tahun 90-an lebih tebal dan awet dibanding produksi massal sekarang.
Thrifting jadi ajang ekspresi diri. Temukan style unik yang nggak bakal ketemu di toko biasa. No more outfit kembaran!
Harga terjangkau bikin thrifting digemari. Dapat jaket kulit asli cuma Rp150 ribu? Di toko biasa bisa jutaan loh harganya!
Tapi ada tantangannya. Harus sabar nyari ukuran pas dan cek kondisi baju. Nggak bisa langsung claim "ready stock" seperti beli online di marketplace.
Beberapa thrift shop mulai menaikkan harga jual juga. Item branded preloved bisa tembus Rp. 500 ribu, mirip harga baju baru di toko-toko mall.
Baca Juga: Gagal dan Dikecewakan? Ini 7 Cara Bangkit Menurut Katrin Vee
Artikel Terkait
5 Cara Cegah Depresi pada Remaja, Peran Orang Tua Sangat Menentukan
11 Manfaat Lidah Buaya untuk Kulit dan Kecantikan, Solusi Alami yang Wajib Dicoba
Makan Sehat, Mood Sehat, Cara Sederhana Hadapi Depresi
Ketika Gaya Hidup Pamer Menjadi Pemicu Stres dan Cemas
Oversharing di Kalangan Gen Z, Antara Ekspresi Diri dan Risiko Digital