BINGKAINASIONAL.COM – Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah kondisi kurang gizi jangka panjang yang berdampak serius pada fisik dan mental, khususnya pada ibu hamil dan anak.
Menurut hasil kajian yang diterbitkan dalam buku Obesitas dan KEK pada Bayi dan Balita oleh Dr. Andi Julia Rifiana dkk. KEK tidak hanya berkaitan dengan tubuh yang kurus atau lemah, tapi juga menyentuh aspek psikologis yang berpengaruh langsung pada kualitas hidup.
Baca Juga: Pasca Viralnya Video yang Diunggah Ahmad Dhani, Elrumi Posting Kebersamaan dengan Keluarga
Dampak KEK terhadap Kesehatan Mental
1. Gangguan Kognitif dan Konsentrasi
Kekurangan energi bisa mengganggu fungsi otak. Anak yang mengalami Kekurangan Energi Kronis berisiko mengalami kesulitan dalam belajar, termasuk lemahnya daya ingat dan lambat dalam memahami materi.
Pada ibu hamil, KEK bisa menyebabkan kelelahan berlebih, sulit fokus, hingga pelupa.
Baca Juga: Inilah Klarifikasi Maman Abdurrahman, Setelah Viral Terkait Istrinya yang Meminta Fasilitas Negara
2. Meningkatkan Risiko Gangguan Mental
Ibu hamil yang mengalami KEK rentan terhadap stres, cemas berlebih, dan bahkan depresi.
Ini disebabkan oleh ketidakseimbangan nutrisi yang berpengaruh terhadap kestabilan hormon dan fungsi otak. Hal yang sama bisa terjadi pada anak-anak yang kurang gizi sejak usia dini.
Baca Juga: JPU Sebut Tom Lembong Tak Nikmati Hasil Korupsi, Uang Pengganti Dibebankan kepada Pihak Swasta
3. Perubahan Perilaku dan Emosi
Rasa lelah terus-menerus, mudah tersinggung, tidak bersemangat, atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosial juga bisa menjadi tanda dampak psikologis dari KEK.
Artikel Terkait
Moana Menangis Saat Teuku Ryan Berangkat Syuting, Momen Emosional Itu Bikin Netizen Tersentuh
UIN Bandung Siap Terapkan Kurikulum Berbasis Cinta, Sejumlah Guru Profesional Dikukuhkan
Persik Kediri Boyong Jendral Lapangan Tengah dari Portugal, Gantikan Posisi Ze Valente yang Hijrah ke PSIM Yogyakarta
Viral Akun Facebook Ibunda Reza Gladys Terbongkar, Doktif Prihatin Ainggung Gangguan Jiwa
Berikut Ini Larangan Selama Mengikuti Tahapan SPMB 2025, Jika Dilakukan Bisa Menggugurkan Pendaftar