Menurut Kidd, lalu lintas Indonesia sangatlah cocok dengan iklim kendaraan elektrik.
Pasalnya, dia menilai bahwa, kendaraan elektrik mampu membantu masyarakat dalam keadaaan bermacet-macetan.
Kendaraan elektrik juga dapat memberikan pengeluaran yang lebih sedikit dibandingkan menggunakan bensin atau kendaraan konvensional.
"Mobil listrik di Indonesia sangatlah cocok. Karena banyak kemacetan dan ini membuat biaya bepergian semakin mahal. Dengan EV bisa lebih murah 70-60 persen," ucapnya.
Adapun launching MINI Electric di Indonesia adalah salah satu yang paling terlambat bila dibandingkan negara ASEAN lainnya.
Pasalnya Malaysia dan Thailand sudah mendapatkan jenis mobil ini semenjak 2021 lalu.
Baca Juga: Semua Kendaraan Di Jakarta Akan Bertenaga Listrik Di Tahun 2050
"Salah satu alasan keterlambatan launching MINI Electric karena Pandemi. Namun seperti yang saya bilang pada pidato, tahunn 2030 MINI akan full electric," ucapnya.
"Namun tidak apa-apa, karena keterlambatan itu juga kami manfaatkan sebagai bentuk persiapan, dari fasilitas, pengetahuan, yang kami (MINI Cooper) miliki," kata Kidd yang memastikan bahwa MINI Indonesia sudah sangat siap untuk melayani pelanggannya yang menggunakan mobil listrik.***
(Raider Satria Paulus/pikiran-rakyat.com)
Artikel Terkait
Yamaha Gear 125: Motor Matik Irit, Trendy, dan Sporty
Pergantian Plat Nomor jadi Putih, Sudah bisa Dilakukan
Buntut Kasus Anak Pecahkan Boneka Teletubbies Seharga Mobil Bekas, Pihak Toko Kini Meminta Maaf
Semua Kendaraan Di Jakarta Akan Bertenaga Listrik Di Tahun 2050
Selain RFH, Inilah Kode Khusus Plat Nomor Mobil Kendaraan Pejabat Negara