Bingkai Nasional - Banyaknya kejadian bencana alam di Indonesia akhir-akhir ini tentu menjadi pertanyaan sendiri bagi umat muslim yang berpikir apakah penyebab semua ini adalah dosa?

Kekhawatiran akan banyak dosa, banyak maksiat itulah yang kemudian kita sebagai umat muslim memiliki pernyataan bahwa penyebab bencana alam ini adalah karena banyaknya dosa atau maksiat.

Ditambah lagi kisah-kisah nabi terdahulu yang tidak sedikit Allah SWT lenyapkan para manusia yang bermaksiat dengan bencana alam.

Baca Juga: Liga 1 Kembali Bergulir, Kapolri Pastikan Tidak Ada Lagi Gas Air Mata

Seperti kisah Nabi Luth yang mana Allah SWT lenyapkan umatnya dengan gempa yang dahsyat.

Belum lagi kisah Nabi Nuh, yang Allah SWT tenggelamkan dengan banjir para manusia yang menentang pada Nabi Nuh.

Menanggapi hal tersebut, Buya Yahya mengatakan bahwa seharusnya sebagai umat muslim kita tidak memandang musibah dengan menyebutkan bahwa bencana ini adalah karena maksiat.

Mungkin bisa saja karena maksiat, tapi bisa juga karena banyak orang saleh.

"Bisa saja Allah timpakan kepada orang yang tidak bersalah untuk mengangkat derajatnya, seperti bencana kepada Ahli Iman, yang maksudnya agar diampuni dosa-dosanya," kata Buya Yahya.

Yang terpenting dalam memandang musibah atau bencana ini, kata Buya Yahya, kita sebagai seorang muslim hendaknya tidak sombong.

"Jangan sombong di saat memandang orang lain mendapati musibah kita sering sombong. Sombong itu penyakit dalam hati kita," kata Buya Yahya.

Dan yang harus diperhatikan dalam melihat suatu musibah atau bencana adalah bagaimana kita mendoakan yang sedang tertimpa musibah seperti semoga Allah SWT ampuni segala dosa-dosanya.

Baca Juga: Cerpen: BOM BUNUH DIRI ASTANA ANYAR

Jangan sampai karena ada kisah nabi yang demikian kita langsung memandang itu karena banyak maksiat.