Menurutnya, persoalan mengidolakan seseorang, tontotan, atau suatu budaya bukan lagi persoalan halal atau tidak halal.
"Bukan itu saja, lebih dari itu, syiar siapa? Harus gitu dong ini kan punya iman. Anggap saja di tontonan K-Pop tadi tidak ada pelanggaran syariat, (tapi) ini syiar apa kira-kira?" katanya.
Apabila hanya demi kesenangan semata, maka menurutnya kenikmatan itu bisa dicari dari budaya muslim lainnya.
"Itu kan ada urusannya dengan iman, kalau urusan kesenangan dari Allah, orang bisa senang hanya dengan main kelereng kan, orang bisa senang dengan petak umpet, orang bisa senang dengan apa, maka kesenangan pun kita bisa memiliki, kesenangan yang tidak bertentangan dengan syariat," katanya.
Baca Juga: Hukum Crypto dalam Islam
Buya Yahya menekankan persoalan yang ia komentari bukan hanya terkait K-Pop melainkan hal-hal lainnya.
"Kita tidak fokus mengomentari ini K-Pop. Tidak mengomentari sisi ini, kalau yang lainnya tidak sesuai ya jangan diikuti," katanya.
Menurut Buya Yahya, akan lebih baik apabila seorang muslim mengikuti budaya lain yang sesuai dengan akidah yang sama.
"Kita angkat syiar yang mengangkat martabat. Kita masih punya budaya-budaya lokal yang dibangun atas dasar akidah, atas dasar keimanan. Banyak tradisi2 kita dari sabang sampai merauke," ucapnya.***
(Yunita Amelia Rahma/pikiran-rakyat.com)
Artikel Terkait
Kumpulan Doa Sebelum Melakukan Perjalanan
Lakukan Amalan ini Pada Bulan Rajab, Pahala nya berlipat ganda kata Adi Hidayat
Ingin Segera Hutang Lunas, Baca Do'a Ini
Cara Mudah Mendapatkan Kebahagiaan
Valentine 2022 Dalam Pandangan Islam
Definisi Haji Wajib Bagi Yang Mampu