Kabar Terbaru! UNESCO Meresmikan Sumbu Filosofi Jogja Sebagai Warisan Budaya Dunia

Bingkai Nasional - Kabar bahagia, Indonesia kembali lagi mendapat sebuah hadiah dari UNESCO, di mana diresmikannya sumbu filosofi Jogja sebagai warisan budaya Dunia.

Hal ini perlu kita jaga bersama-sama, tidak hanya untuk warga Jogja, Indonesia, tapi sudah dijaga seluruh Dunia, karena sudah diresmikan dan diakui sebagai warisan budaya.

Kabar seperti ini sontak membuat kita sebagai warga negara Indonesia ikut bangga dengan pencapaian yang didapat, karena sudah tembus Dunia.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Jogja Terhits di Tahun 2023, Yang Harus Dikunjungi!

Peresmian sumbu filosofi Jogja ini dilakukan dalam sidang komite world heritage UNESCO, di Kota Riyadh, Arab Saudi, pada Senin, 18 September 2023.

Setelah diresmikannya sumbu filosofi Jogja, berarti Indonesia sudah mempunyai setidaknya lima warisan budaya Dunia.

Seperti di antaranya adalah, Candi Borobudur (ditetapkan pada tahun 1991), Candi Prambanan (ditetapkan pada tahun 1991), Situs Sangiran (ditetapkan pada tahun 1996), Subak Bali (ditetapkan pada tahun 2012), dan yang terakhir yakni Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (ditetapkan pada tahun 2019).

Berbeda dengan penilaian atau pemilihan nominasi dari negara lain.

Justru, sumbu filosofi Jogja ini terbilang cukup cepat.

Chairperson World Heritage Committee, yang bernama Abdulelah Al-Tokhais mengatakan, “Selamat untuk Indonesia atas lolosnya sumbu filosofi menjadi warisan budaya Dunia.”

Begitupun Ucapan Terima Kasih dari Duta Besar Indonesia untuk kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, selaku ketua delegasi pemerintah Indonesia, pada sidang tersebut menyampaikan bahwa terima kasih pada komisi warisan Dunia UNESCO, yang mana telah memberikan kepercayaan pada sumbu filosofi Yogyakarta untuk dicantumkan dalam daftar warisan Dunia (World Heritage list).

Baca Juga: La Li Sa Farmer's Village, Wisata Jogja Ala Belanda Yang Lagi Hits

Abdul Aziz selaku Kerajaan Arab Saudi mengatakan, “Kami merasa terhormat dapat menyumbangakan mutiara ini ke dalam daftar warisan Dunia, yang merupakan paduan indah antara warisan budaya benda dan tak benda.”

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, yang pada saat itu hadir dalam sidang tersebut mewakili Gubernur dari DIY, yakni Sri Sultan Hamengkubuwono X.