Bingkai Nasional - Tunanetra adalah kondisi yang menandakan keterbatasan indra penglihatan, mulai dari low vision hingga total buta.
Kesulitan yang dihadapi oleh para tunanetra tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga mencakup tantangan finansial dan kemandirian.
Para penyandang tunanetra sering kali dihadapkan pada pandangan masyarakat yang meragukan kemampuan mereka untuk berdaya dan mandiri.
Baca Juga: Heboh Desain Batik Sekundang Diduga Hasil Mencuri, Begini Kronologisnya
YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa) merespons kebutuhan ini melalui Program Pejuang Anak Bangsa, sebuah inisiatif pemberdayaan disabilitas tunanetra.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah pelatihan membatik di Rumah Belajar Batik, dengan Rumah Belajar Batik Bojong Bata menjadi salah satu wadahnya.
Rumah Belajar Batik Bojong Bata dibentuk dengan harapan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kemandirian para tunanetra.
Melalui pelatihan membatik, mereka diberikan keterampilan khusus yang memungkinkan mereka untuk memiliki kemampuan dan tidak tergantung pada bantuan orang lain.
Lebih dari sekadar kegiatan seni, pelatihan ini juga diharapkan dapat membantu para tunanetra keluar dari lingkaran kemiskinan melalui pendidikan dan keterampilan yang diperoleh.
Salah satu contoh kesuksesan dari program ini adalah cerita Bayu, salah satu murid Rumah Belajar Batik.
Bayu memberikan kesaksian tentang semangatnya dalam mengikuti program ini, dengan harapan bahwa ia dan teman-teman sesama tunanetra dapat menjadi pribadi yang mandiri secara finansial.
Baca Juga: Makin Mengglobal, Pemain NBA Justin Holiday Bangga Kenakan Batik Indonesia
Dalam pelatihan, mereka tidak hanya diajarkan membuat desain dan pola motif, tetapi juga memahami seluk-beluk proses pewarnaan dalam produksi batik.
Meskipun demikian, program ini masih memerlukan dukungan lebih lanjut dari masyarakat.