Niatnya Ingin Menunggu Musuh di Tempat Sepi, Gangster di Surabaya Jatim Tiba-Tiba Kedatangan Polisi

Bingkai Nasional - Surabaya masih rawan dengan kelakuan anak-anak yang notabennya masih di bawah umur, tapi kelakuan mereka layaknya orang dewasa yang berani mencari musuh dan tak segan melukai musuh nya kalau mereka melawan.

Sudah tidak kaget lagi, di beberapa daerah tertentu di area Surabaya memang masih rawan adanya kejahatan yang dilakukan pemuda Gangster tersebut.

Surabaya adalah Ibu Kota Jawa Timur, sudah semestinya ada kejahatan yang mengatasnamakan geng, atau Gangster tersebut untuk segera ditindaklanjuti dengan "membersihkan" para mereka yang merusuhi Ibu Kota Jawa Timur tersebut.

Baca Juga: Gangster di Surabaya Bikin Ulah Lagi Alasannya Buat Konten!

Apapun alasan mereka, para Gangster haruslah disingkirkan, karena sudah menjadi teror bagi warga Surabaya sendiri, maupun bagi warga daerah sekitar Kota Surabaya.

Kali ini Tim Antibandit Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya berhasil menangkap empat anggota gangster bersenjata clurit, di mana mereka sangatlah membuat resah warga Jalan Raya Jemursari, Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur.

Keempat anggota gangster tersebut adalah kelompok All Star Surabaya Family Not Gang.

Ia yang ketangkap adalah MAW berusia 24 tahun warga Bojonegoro, KA umur 19 tahun warga Tenggilis Mejoyo, MAA Umur 17 tahun, warga Taman, Sidoarjo, dan VNA umur 17 tahun warga Wonocolo, Surabaya.

Mereka ditangkap pada Sabtu malam hari, pada 12 Agustus 2023.

Mereka tertangkap berdasarkan pengembangan kasus anggota gangster yang dikomandani langsung oleh Kanit Raskrim Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya, yakni Iptu Sutrisno.

Mereka ditangkap pada waktu dini hari, yang memang waktu-waktu tersebut rawan bagi mereka yang memang mau berbuat jahat dan sangat berani melukai siapapun yang mau memberontak mereka.

Baca Juga: Tawuran Gangster di Surabaya Terjadi Lagi, 10 Remaja Diamankan!

Memang mereka pada malam tersebut, niatnya akan melakukan aksi tawuran dengan anggota geng lain, namun setelah keberadaan mereka yang menenteng clurit dan duduk-duduk di dekat permukiman dianggap meresahkan, hingga membuat warga diam-diam melaporkan keberadaan mereka kepada pihak kepolisian, dan akhirnya mereka ditangkap.

Namun yang tertangkap memang tidak semuanya, tetapi setidaknya bagian dari mereka sudah ada yang tertangkap, karena sebagiannya lagi melarikan diri.